malam ini agak ganjil...
cerita mengarahkan ku pada pelangi-pelangi yang genap warna nya..
bukankah biasanya ia ganjil..???
..
kali ini ia datang..
mengintip-ngintip mesra lewat jendela-jendela kayu persegi panjang
lalu ku tanya..
adakah sama bentuk ku bila kau lihat dari sudut kecil itu..
bukankah biasanya selalu bulat???
kuyakini lekat-lekat, hingga ku rapatkan semua indra kududuk-sama-ratakan mereka..lalu ku minta berbicara dengan bahasa apapun yang mereka bisa..
pertama ku tanya Mata, ia agak berpijar malam ini, "masih kah kau mencintainya?"
lalu Mata menjawab, aku tak yakin...karena dia sering membuatku menangis dulu...membuat pandangan ku kabur saat melihatnya, dia juga tak lagi melihat ke dalam ku..aku juga tak bisa meyakini dia dengan pancaranku lagi, dia pernah meragukan cinta dari mata ku ini...
hemmmhh..
aku sedih..
rupanya mataku sudah meragu...
..
ku tanya Telinga..
dia biasa nya bijak dalam mendengar...
"masih kah kau mencintainya?" Telinga lama diam, berbicara sendiri tanpa memedulikanku..
Telinga...!!! masih kah kau mencintainya..??? ku ulang pertanyaanku dengan agak sedikit keras, padahal aku tahu dia tak terlalu suka bila di bentak...
aku meragu pada pendengaran ku, bisiknya pelan...
kata-kata darinya dulu pernah sangat melukaiku, hingga kini masih sering ku ulang kata-kata itu, kata-kata keputusasaan nya, kata-kata tak lagi mencintai, bagaimana harus aku mencintainya seperti dulu, aku sangat dalam terluka, dulu aku selalu mendengarkan apa yang diucapkannya, yakin atas semua janji nya, tapi kenapa tiba-tiba dia membolak balikkan semuanya, membuat aku tak lagi bisa percaya dengan pendengaranku kini....
..
aku sedih..
rupa nya Telinga yang bijak pun sulit untuk memaafkannya...
kulirik mataku pada Hidung kini..
dia sedikit murung malam ini
"masih kah kau mencintainya?" Hidung memandang semua satu-satu seolah menghitung nya dalam hati,
ya, aku masih mencintainya...
aku mulai tersenyum...
tapi...Hidung mulai menampakkan kesedihannya...
aku telah membagi penciuman ku dengan yang lain, tak hanya baunya yang ku butuhkan kini, aku mencium banyak bau sekarang...
aku bingung??
dulu, aku hanya rindu baunya, dimanapun ia berada selalu bisa memberitahuku, harum tubuhnya selau mengiurkan dan selalu tercium olehku, tapi tiba-tiba dia menghilang..membuat duniaku hambar tak berasa, bau yang selalu jadi nafasku, hilang, kau tahu bagaimana aku melawati hidup tanpa bau, tak bisa apa-apa, KOSONG....
aku seperti pengemis yang mengendus-ngendus bau nya mencari dimana sumber kehidupnku dulu, tapi dia menjauh...jauh sekali,
dan aku mulai mencium bau-bau lain yang datang menegarkanku, ada sahabat, keluarga, teman, bahkan orang yang tak kukenal, YA, aku masih mencintainya...tapi baunya kini bukan sumber kehidupanku satu-satunya lagi...aku masih terluka...
oh...
sedihku bertambah...Hidung yang selalu ceria pun menyerah dengan keadaan..
mungkin memang sulit memaafkan...
ku putar arahku mendekati Kulit, dia hanya melihat ke luar jendela dari tadi...
"masih kah kau mencintainya?" sambil ku sentuh tangannya...
SANGAT...ia menjawab...
sangat tidak logis bila aku harus mencintainya lagi
sangat bodoh bila aku harus menyayanginya lagi...
dulu, saat aku ingin dia sentuh, menguatkan aku untuk tetap disampingnya...dia berlalu saja..
padahal dia tahu...
tangan nya itu sumber kehidupanku...
menyentuhnya adalah nafas untuk hariku, walau dia tahu aku ingin menyentuhnya, dia pura-pura tidak tahu, dia berkata bisa hidup tanpa aku, takut dengan hari depan...
alah..itu cuma alasan dia saja, bilang saja sudah bosan, selasai.
Kulit emosi sekali kayaknya...
dia tidak tahu...betapa dia kulebihkan atas semua, ku jaga hatiku biar tak disentuh oleh siapapun, tapi dia??? aku ragu apa memang dia pernah cinta...!!!
kau tahu..
aku sangat terluka, saat kuminta dia kembali dulu, dia mempermainkanku dengan kata-kata, sudah dua kali..dan tak satupun bisa meyakinni nya...
aku muak..
sulit untuk memaafkannya kembali, siap tahu dia akan seperti dulu, menyakiti lagi...
aku tak hanya sedih tapi sudah menangis..
Kulit memang ego selama ini, mungkin akan sulit baginya memaafkan...
aku terduduk lemas..
tak ada harapan rupanya...
lalu ku duduk dipangkuan Hati...
dia indra terakir malam ini, dan juga penentu semua ini...
"masih kah kau mencintainya?"
TIDAK...!!!
TIDAK...!!!
TIDAK...!!!
aku mengisak, biasa nya kalau sudah dikatakan 3x itu artinya serius untuk Hati...
oh Tuhan..
aku tidak bisa hidup tanpa mencintainya...
aku tidak bisa tersenyum tanpa senyumnya...
dan aku tidak bisa melihatnya dengan hati-hati yang lain..
tidak, aku tidak bisa...
aku masih mencintainya, seperti dulu, sekarang dan yang akan datang, tidak berkurang dan bertambah karena cintaku tak bisa ku ukur dengan limit..
dia tempat aku bersandar, meluapkan apa yang terkandung disini, sedih, benci, luka, hanya perjalanan saja, malah membuat hatiku makin sadar kalau memang dia yang bisa ku cintai... aku takut mencintai yang lain..
aku memaafkannya selayaknya aku membiarkan hatiku mencintainya...
membiarkan hatiku bahagia bersamanya, apa beda cinta dan benci? suka dan duka? hanya sekulit ari saja..
tentu, aku bisa hidup bila tak ada cinta nya..
bisa tetap tersenyum walau bukan dia yang membawakannya...
bisa tetap meneruskan perjalanan hidup ini walau bukan dengan menggandengnya..
hanya aku tak bisa bayangkan..
bila dia dengan yang lain..
karena aku sangat takut akan hal itu..
hati ku dihatinya terganti oleh hati yang lain...
Posting Komentar