Sabtu, 29 Desember 2012
Bakar-Bakaran di Tahun Baru?????
Kegiatan relevant yang biasa dilakukan misalnya bakar ikan, bakar ayam, bakar jagung bahkan bakar daging seperti sate dan lain sebagainya. Aktifitas seperti itu sebetulnya tidak terlalu istimewa tokh hal tersebut dapat pula dilakukan diluar moment menyambut tahun baru. Yang harusnya membuat kita penasaran untuk selalu memikirkan dan mengambil hikmah/pelajaran adalah: kenapa kegiatan itu selalu menyertai moment menyambut tahun baru?
Jawabannya adalah bahwa pergantian tahun baru pada hakekatnya juga haruslah merupakan pergantian “diri” kita. Kita harus merubah diri menjadi LEBIH BAIK DARI SEBELUMNYA.
Peristiwa bakar-bakaran pada dasarnya suatu lambang bahwa kita harus “membakar” ahlaq/tabi’at kita yang tidak baik dengan ahlaq yang lebih baik.
Kita harus “membakar” semua sisi gelap sifat kita ditahun terlewat dengan “ganti baju” oleh sifat baik.
Kita harus “membakar” sifat sombong, ujub, ria, takabur, serakah/tamak, iri/ dengki, kikir.
Kita harus “membakar” kebiasaan kita yang gila hormat, rindu sanjungan, kangen pujian.
Kita harus “membakar” hasrat kita yang selalu ingin menguasai, ingin selalu terlihat lebih dari orang lain, senang melihat orang susah dan susah/risih bila melihat orang senang.
Kita harus “membakar” sifat kita yang selalu “gatel” untuk mencemooh, ghibah (bergunjing), naimimmah (mengadu-domba), fitnah, hipokrit (bermuka dua), mengeruk keuntungan dalam kepahitan orang lain (opportunist) Dan sebagainya…dan sebagainya……………….!
Sudah menjadi kodrat manusia yakni tempatnya salah dan lupa, sebagai mana kata pepatah: manusia tidak ada yang sempurna. Oleh karena kita menyadari dengan pepatah diatas, maka kita perlu berusaha…..berusaha……dan terus berusaha hingga kita mendekati…..mendekati…dan mendekati kesempurnaan.
Lalu apa sih arti kesempurnaan bagi seorang insan/manusia ? manusia yang sempurna dalam pandangan robbi izzati (Alloh swt) adalah manusia yang tidak hanya percaya (Iman), tetapi juga menjalankannya sesuai Syariat (Islam) dan senantiasa menghiasinya hidupnya dengan ketaqwaan kepada Alloh swt sehingga dia dapat mencapai maqom (Ikhsan) maka inilah makna kesempurnaan dalam padangan-Nya .
Itulah bedanya arti kesempurnaan dalam pandangan Alloh, dan hal tersebut berbeda seratus delapan puluh derajat dengan makna kesempurnaan dalam pandangan manusia. Manusia akan dipandang sempurna oleh manusia lain apabila berharta banyak/melimpah, berpangkat/berkedudukan tinggi, berwajah cantik/tampan dan lain sebagainya yang sifatnya duniawi.
Sifat/tabiat yang gila harta, gila jabatan/kedudukan gila kesenangan dunia dengan mengabaikan kaidah inilah yang harus kita “bakar”. Fikiran kita yang terlalu mengagung-agungkan dunia, mejadikan harta/dunia sebagai tujuan seperti inilah yang harus kita “bakar”. Otak kita yang terlalu “mendewakan” uang inilah yang harus kita “bakar”.
Jawabannya adalah bahwa pergantian tahun baru pada hakekatnya juga haruslah merupakan pergantian “diri” kita. Kita harus merubah diri menjadi LEBIH BAIK DARI SEBELUMNYA.
Peristiwa bakar-bakaran pada dasarnya suatu lambang bahwa kita harus “membakar” ahlaq/tabi’at kita yang tidak baik dengan ahlaq yang lebih baik.
Kita harus “membakar” semua sisi gelap sifat kita ditahun terlewat dengan “ganti baju” oleh sifat baik.
Kita harus “membakar” sifat sombong, ujub, ria, takabur, serakah/tamak, iri/ dengki, kikir.
Kita harus “membakar” kebiasaan kita yang gila hormat, rindu sanjungan, kangen pujian.
Kita harus “membakar” hasrat kita yang selalu ingin menguasai, ingin selalu terlihat lebih dari orang lain, senang melihat orang susah dan susah/risih bila melihat orang senang.
Kita harus “membakar” sifat kita yang selalu “gatel” untuk mencemooh, ghibah (bergunjing), naimimmah (mengadu-domba), fitnah, hipokrit (bermuka dua), mengeruk keuntungan dalam kepahitan orang lain (opportunist) Dan sebagainya…dan sebagainya……………….!
Sudah menjadi kodrat manusia yakni tempatnya salah dan lupa, sebagai mana kata pepatah: manusia tidak ada yang sempurna. Oleh karena kita menyadari dengan pepatah diatas, maka kita perlu berusaha…..berusaha……dan terus berusaha hingga kita mendekati…..mendekati…dan mendekati kesempurnaan.
Lalu apa sih arti kesempurnaan bagi seorang insan/manusia ? manusia yang sempurna dalam pandangan robbi izzati (Alloh swt) adalah manusia yang tidak hanya percaya (Iman), tetapi juga menjalankannya sesuai Syariat (Islam) dan senantiasa menghiasinya hidupnya dengan ketaqwaan kepada Alloh swt sehingga dia dapat mencapai maqom (Ikhsan) maka inilah makna kesempurnaan dalam padangan-Nya .
Itulah bedanya arti kesempurnaan dalam pandangan Alloh, dan hal tersebut berbeda seratus delapan puluh derajat dengan makna kesempurnaan dalam pandangan manusia. Manusia akan dipandang sempurna oleh manusia lain apabila berharta banyak/melimpah, berpangkat/berkedudukan tinggi, berwajah cantik/tampan dan lain sebagainya yang sifatnya duniawi.
Sifat/tabiat yang gila harta, gila jabatan/kedudukan gila kesenangan dunia dengan mengabaikan kaidah inilah yang harus kita “bakar”. Fikiran kita yang terlalu mengagung-agungkan dunia, mejadikan harta/dunia sebagai tujuan seperti inilah yang harus kita “bakar”. Otak kita yang terlalu “mendewakan” uang inilah yang harus kita “bakar”.
Rabu, 19 Desember 2012
DIRI TAK LUPUT DARI DEBU DOSA
Dosa tak ubahnya seperti tiupan angin di tanah berdebu. Wajah terasa sejuk sesaat, tapi butiran nodanya mulai melekat. Tanpa terasa, tapi begitu berbekas. Kalau saja tak ada cermin, orang tak pernah mengira kalau ia sudah berubah.
Perjalanan hidup memang penuh debu. Sedikit, tapi terus dan pasti; butiran-butiran debu dosa kian bertumpuk dalam diri. Masalahnya, seberapa peka hati menangkap itu. Karena boleh jadi, mata kepekaan pun telah tersumbat dalam gundukan butiran debu dosa yang mulai menggunung.
Seorang mukmin saleh mungkin tak akan terpikir akan melakukan dosa besar. Karena hatinya sudah tercelup dengan warna Islam yang teramat pekat. Jangankan terpikir, mendengar sebutan salah satu dosa besar saja, tubuhnya langsung merinding. Dan lidah pun berucap, ''Na’udzubillah min dzalik!''
Namun, tidak begitu dengan dosa-dosa kecil. Karena sedemikian kecilnya, dosa seperti itu menjadi tidak terasa. Terlebih ketika lingkungan yang redup dengan cahaya Ilahi ikut memberikan andil. Dosa menjadi biasa.
Rasulullah bersabda, ''Jauhilah dosa-dosa kecil, karena jika ia terkumpul pada diri seseorang, lambat laun akan menjadi biasa.''
Dalam beberapa kesempatan, Rasulullah mewanti para sahabat agar berhati-hati dengan sebuah kebiasaan. Karena boleh jadi, sesuatu yang dianggap ringan, punya dampak besar buat pembentukan hati.
Dari Anas Ibnu Malik berkata, '' Rasulullah menyampaikan sesuatu di hadapan para sahabatnya. Beliau Shallallahu alaihi wasallam berkata: ''Telah diperlihatkan kepadaku surga dan neraka, maka aku belum pernah melihat kebaikan dan keburukan seperti pada hari ini. Jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.' Anas berkata, ''Tidak pernah datang kepada sahabat Rasulullah suatu hari yang lebih berat kecuali hari itu.'' Berkata lagi Anas, ''Para sahabat Rasulullah menundukkan kepala-kepala mereka dan terdengar suara tangisan mereka.'' (Bukhari & Muslim).
Pertama, Sekecil apa pun dosa, terlebih ketika menjadi biasa, punya dampak tersendiri dalam hati, pikiran, dan kemudian perilaku seseorang. Repotnya, ketika si pelaku tidak menyadari. Justru orang lain yang lebih dulu menangkap ketidaknormalan itu.
Di antara dampak dosa yang kadang remeh dan tidak terasa adalah sebagai berikut: pertama, melemahnya hati dan tekad. Kelemahan ini ketika tanpa sadar, seseorang tidak lagi bergairah menunaikan ibadah sunah. Semuanya tinggal yang wajib. Nilai-nilai tambah ibadah menjadi hilang begitu saja. Tiba-tiba, ia menjadi enggan beristighfar. Sementara, hasrat untuk melakukan kemaksiatan mulai menguat.
Kedua, seseorang akan terus melakukan perbuatan dosa dan maksiat, sehingga ia akan menganggap remeh dosa tersebut. Padahal, dosa yang dianggap remeh itu adalah besar di sisi Allah ta’ala.
Di antara bentuk itu adalah ucapan-ucapan dusta. Awalnya mungkin hanya sekadar canda agar orang lain bisa tertawa. Tapi, ucapan tanpa makna itu akhirnya menjadi biasa. Padahal di antara ciri seorang mukmin selalu menghindar dari perbuatan laghwi, tanpa makna. Allah berfirman, “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.” (QS. 23: 1-3).
Seorang sahabat Rasul, Ibnu Mas’ud, pernah memberikan perbandingan antara seorang mukmin dan fajir. Terutama, tentang cara mereka menilai sebuah dosa. Beliau r.a. berkata, ''Sesungguhnya seorang mukmin ketika melihat dosanya seakan-akan ia berada di pinggir gunung. Ia takut gunung itu akan menimpa dirinya. Dan seorang yang fajir tatkala melihat dosanya, seperti memandang seekor lalat yang hinggap di hidungnya, lalu membiarkannya terbang.” (HR. Bukhari).
Ketiga, dosa dan maksiat akan melenyapkan rasa malu. Padahal, malu merupakan tonggak kehidupan hati, pokok dari segala kebaikan. Jika rasa malu hilang, maka lenyaplah kebaikan. Nabi saw. bersabda, “Malu adalah kebaikan seluruhnya.” (HR. Bukhari Muslim).
Keempat, sulitnya menyerap ilmu keislaman. Ini karena dosa mengeruhkan cahaya hati. Padahal, ilmu keislaman merupakan pertemuan antara cahaya hidayah Allah swt. dengan kejernihan hati.
Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i pernah menuturkan pengalaman pribadinya. Ketika itu, ulama yang biasa disebut Imam Syafi’i ini merasakan adanya penurunan kemampuan menghafal. Ia pun mengadukan hal itu ke seorang gurunya yang bernama Waqi’. Penuturan itu ia tulis dalam bentuk untaian kalimat yang begitu puitis.
Aku mengadukan buruknya hafalanku kepada Waqi'
Beliau memintaku untuk membersihkan diri dari segala dosa dan maksiat.
Beliau pun mengajarkanku bahwa ilmu itu cahaya.
Dan cahaya Allah tidak akan pernah menembus pada hati yang pendosa.
Ada satu dampak lagi yang cukup memprihatinkan. Seseorang yang hatinya berserakan debu dosa enggan bertemu sapa dengan sesama mukmin. Karena magnit cinta dengan sesama ikhwah mulai redup, melemah. Sementara, kecenderungan bergaul dengan lingkungan tanpa nilai justru menguat. Ada pemberontakan terselubung. Berontak untuk bebas nilai.
Perjalanan hidup memang bukan jalan lurus tanpa terpaan debu. Kian cepat kita berjalan, semakin keras butiran debu menerpa. Berhati-hatilah, karena sekecil apa pun debu, ia bisa mengurangi kemampuan melihat. Sehingga tidak lagi jelas, mana nikmat; mana maksiat.
Semoga bermanfaat dan dapat diambil hikmahnya...
IKHLAS MENERIMA KEKURANGAN PASANGAN
Hal terpenting pertama yang harus kita perlihatkan kepada calon pasangan kita adalah menunjukkan apa yang menjadi kekurangan kita. Bukan malah dengan begitu bangganya menonjolkan apa yang menjadi kelebihan kita.
Katakan kepadanya : "Aku bukan orang yang sempurna. Dan aku berharap kamulah yang akan menjadi penyempurna hidupku."
Jika hal itu bisa kita lakukan..
Maka apa yang menjadi kelebihan kita akan menjadi sebuah 'HADIAH' terindah untuk pasangan kita ketika pada suatu saat dia mengetahui dengan sendirinya.
Sesungguhnya Cinta yang tulus tak hanya mencari kelebihan dari pasangan.Akan tetapi juga harus siap menerima setiap kekurangan dari pasangan yang kita cintai.
Karena pada hakekatnya..
Membangun rumah tangga adalah sebuah proses dalam menyatukan dua hati untuk saling mengisi dan saling melengkapi
demi mengharap Ridha Ilahi Rabbi....InsyaAllah..
Semoga bermanfaat dan dapat diambil hikmahnya...
SEMUA WANITA TAHU
Semua wanita tahu bahwa menutup AURAT itu WAJIB
semua wanita tahu bahwa bertudung MENUTUPI DADA itu HARUS,
Semua wanita tahu memakai pakaian yang KETAT itu SALAH...
semua wanita tahu akan paras AURAT yang disyariatkan islam...
Semua wanita tahu lengan dan kaki itu AURAT.
Tapi kenapa mesti dianggap REMEH.
Atas alasan apa wanita mesti buat tidak ambil peduli...??
sedangkan tudung/shawl masih menutupi kepala..
Dengan segala fesyen yang semakin lama semakin pelik...
sehinggakan tudung ala labuh dipasaran kini, dibuat dari kain yang agak berat dan jatuh melewati lurah2 bahu dan dada.
Semua wanita tahu ... itu semua SALAH,
Semua wanita tahu ia membawa DOSA....
Jawabannya cuma tidak mau KETINGGALAN ZAMAN
Konon ingin maju bersama arus kemodernan..
arus pembangunan fesyen sama-sama menjerumuskan wanita islam ke arus kesesatan...
Jangan lupa WANITA,
Fesyen mu itulah juga yang mengumpan NERAKA...
Biarlah Kami dipanggil KUNO
Kami SENANG TAKUT didekati, daripada mudah MENODAI..
kerana kami tidak mau terjerumus dengan GODAAN arus kemodernan yang bakal MEMBAWA kami di NERAKA.
Impian kami bukan no.1 DIMATA LELAKI,
Impian kami cuma 1.. menjadi WANITA SHOLEHAH BIDADARI SYURGA...
Impian kami bukan MENGGODA perhatian para LELAKI...
Impian kami cuma mau setia pada SEORANG LELAKI YANG SHOLEH...
semua wanita tahu bahwa bertudung MENUTUPI DADA itu HARUS,
Semua wanita tahu memakai pakaian yang KETAT itu SALAH...
semua wanita tahu akan paras AURAT yang disyariatkan islam...
Semua wanita tahu lengan dan kaki itu AURAT.
Tapi kenapa mesti dianggap REMEH.
Atas alasan apa wanita mesti buat tidak ambil peduli...??
sedangkan tudung/shawl masih menutupi kepala..
Dengan segala fesyen yang semakin lama semakin pelik...
sehinggakan tudung ala labuh dipasaran kini, dibuat dari kain yang agak berat dan jatuh melewati lurah2 bahu dan dada.
Semua wanita tahu ... itu semua SALAH,
Semua wanita tahu ia membawa DOSA....
Jawabannya cuma tidak mau KETINGGALAN ZAMAN
Konon ingin maju bersama arus kemodernan..
arus pembangunan fesyen sama-sama menjerumuskan wanita islam ke arus kesesatan...
Jangan lupa WANITA,
Fesyen mu itulah juga yang mengumpan NERAKA...
Biarlah Kami dipanggil KUNO
Kami SENANG TAKUT didekati, daripada mudah MENODAI..
kerana kami tidak mau terjerumus dengan GODAAN arus kemodernan yang bakal MEMBAWA kami di NERAKA.
Impian kami bukan no.1 DIMATA LELAKI,
Impian kami cuma 1.. menjadi WANITA SHOLEHAH BIDADARI SYURGA...
Impian kami bukan MENGGODA perhatian para LELAKI...
Impian kami cuma mau setia pada SEORANG LELAKI YANG SHOLEH...
WANITA DICIPTAKAN UNTUK DI-LINDUNGI
Allah SWT tidak menciptakan wanita dari kepala laki-laki untuk dijadikan atasannya. Tidak juga Allah SWT ciptakan wanita dari kaki laki-laki untuk dijadikan bawahannya. Tetapi Allah menciptakan wanita dari tulang rusuk laki-laki, dekat dengan lenganya untuk dilindunginya, dan dekat dengan hatinya untuk dicintainya.
Allah tidak menciptakan wanita sebagai komplementer atau sebagai barang substitusi apalagi sekedar objek buat laki-laki. Tetapi Allah menciptakan wanita sebagai teman yang mendampingi hidup Adam tatkala kesepian di surga.
Juga Allah ciptakan wanita sebagai pasangan hidup laki-laki yang akan menyempurnakan hidupnya sekaligus sebab lahirnya generasi, disamping tunduk dan beribadah kepada Allah tentunya.
Tetapi mengapa tetap saja ada laki-laki yang tunduk di bawah kaki wanita. Mengemis cintanya, berharap kasih sayangnya dengan menggadaikan kepemimpinan, bahkan kehormatan dan harga dirinya.
Wanita dipuja bagai dewa, disanjung bagai Dewi Shinta, yang banyak menyebabkan laki-laki buta mata, buta telinga, bahkan buta mata hatinya.
Namun ada juga yang menganggap rendah wanita. Wanita dinista, dihina. Kesuciannya dijadikan objek yang tidak bernilai harganya. Tenaganya dieksploitasi bagaikan kuda. Kelembutannya dijadikan transaksi murahan yang tak seimbang valuenya.
Wanita dijadikan sekedar pemuas nafsu belaka, bila habis madunya, dengan seenaknya di buang ke keranjang sampah, atau dianggap sandal jepit yang tak berguna.
Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, dan anak kita, relakah kita melihat mereka menjajakan diri di gelapnya malam yang mencekam. Relakah kita melihat mereka membanting tulang mengumpulkan rupiah atau real dengan mayat terbujur kaku sebagai resikonya?
Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, dan anak kita, relakah kita membiarkannya seperti seonggok jasad hidup yang tidak memiliki nilai guna?
Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, dan anak kita, relakah kita membiarkannya beringas, liar, ganas, tidak berpendidikan, bodoh, dungu, hanya karena ketidakmampuan ayah memberi nafkah, karena ketidakmampuan kita medidik dan mencintainya, karena ketidakmampuan kita melindunginya, sebagaimana Allah menciptakan wanita dari tulang rusuk laki-laki, dekat dengan lengannya untuk dilindunginya, dekat dengan hatinya untuk dicintainnya.
Ia tetap wanita, yang diciptakan Allah SWT dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Tidak bisa manusia dengan akalnya yang kerdil ini mengganti kedudukannya apa lagi fitrahnya.
Ia bagaikan sekuntum bunga terpelihara, tidak semua kumbang bisa menghisap madunya. Lemah lembutlah dalam memperlakukannya ....
SIAPAKAH ORANG YANG PALING CANTIK
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Siapakah orang yang sibuk?
Orang yang sibuk adalah orang yang suka menyepelekan
waktu sholatnya seolah-olah ia mempunyai kerajaan
seperti kerajaan Nabi Sulaiman a.s. Maka sempatkanlah bagimu untuk beribadah... ......... .dan bersegeralah!
Siapakah orang yang manis senyumannya?
Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang yang ditimpa Musibah lalu dia berucap "Inna lillahi wainna illaihi rajiuun." Kemudian berkata,"Ya Rabb, Aku ridha dengan ketentuanMu ini", sambil mengukir senyuman. Maka berbaik hatilah dan bersabar.... .......
Siapakah orang yang kaya?
Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan Tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini.
Maka bersyukurlah atas nikmat yang kau
terima dan berbagilah.. ....
Siapakah orang yang miskin?
Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan
nikmat yang ada Selalu menumpuk-numpukkan harta. Maka janganlah kau menjadi kikir juga dengki...... ...
Siapakah orang yang rugi?
Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia
pertengahan namun masih berat untuk melakukan ibadat
dan amal-amal kebaikan.
Maka hargailah waktumu dan bersegeralah. ......... ..
Siapakah orang yang paling cantik?
Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai
akhlak yang baik. Maka peliharalah akhlakmu dari dosa
dan noda........ .....
Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling luas?
Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati Membawa amal-amal kebaikan dimana kuburnya akan di perluaskan sejauh mata memandang....
Maka beramal shalehlah selagi sempat dan mampu....... ...
Siapakah orang yang mempunyai rumah yang sempit lagi, dihimpit?
Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang
yang mati tidak membawa amal-amal kebaikkan lalu
kuburnya menghimpitnya. Maka ingatlah akan kematian dan kehidupan setelah dunia....... ...
Siapakah orang yang mempunyai akal?
Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni syurga Kelak, karena telah menggunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari Siksa neraka. Maka peliharalah akal sehatmu dan pergunakan semaksimal
mungkin. Untuk mengharap ridha-Nya... .......
Siapakah org yg PELIT ?
Orang yg pelit ialah org yg membiarkan atau membuang
email ini begitu saja, malah dia tidak akan menyampaikan kepada org lain.
Maka sampaikanlah kepada yang lain sedikit berita
gembira ini selagi sempat, karena tiada ruginya bagimu.....
Selasa, 18 Desember 2012
Penghambat Kemakbulan Doa
Allah SWT memang akan mengabulkan doa setiap hamba-Nya.
Namun banyak hamba Allah yang doanya tertolak. Mengapa? Syekh Ibrahim bin Adham seorang sufi termasyhur menunjukkan sepuluh macam penyebabnya.
1. Engkau mengenali Allah, tetapi tidak menunaikan hak-Nya.
2. Engkau membaca kitab Allah, tetapi tidak mengamalkan isinya.
3. Engkau mengaku memusuhi Iblis, tetapi suka mengikuti jejaknya.
4. Engkau mengaku mencintai Rasulullah, tetapi suka meninggalkan sunnahnya.
5. Engkau ingin masuk surga, tetapi tidak pernah melakukan pebuatan yang membawa ke situ.
6. Engkau tidak mau ke neraka, tetapi selalu berbuat pekerjaan yang mengarah ke sana.
7. Engkau mengaku bahwa kematian itu hak, tetapi tidak pernah bersiap menghadapinya.
8. Engkau selalu asyik meneliti aib orang lain, tetapi melupakan aib sendiri.
9. Engkau makan rezeki Allah, tetapi tidak pernah mensyukuri-Nya.
10. Engkau sering mengantar jenazah ke kubur, tetapi tidak pernah menyadari bahwa engkau pun akan mengalami hal itu.
Semoga bermanfaat untuk sahabat muslimin. Aamiin.
...Ada Hikmah Di Balik Masalah ...
Seorang wanita yang baru saja menikah, datang pada ibunya dan mengeluh soal tingkah laku suaminya. Setelah pesta pernikahan, baru ia tahu karakter asli sang suami keras kepala, suka bermalas-malasan, boros, dsb.
Wanita muda itu berharap orang tuanya ikut menyalahkan suaminya. Namun betapa kagetnya dia karena ternyata ibunya diam saja. bahkan sang ibu kemudian
malah masuk ke dapur, sementara putrinya terus bercerita dan mengikutinya. sang ibu lalu memasak air. Setelah sekian lama, air mendidih.
Sang ibu menuangkan air panas mendidih itu ke dalam tiga gelas yang telah disiapkan. Di gelas pertama ia masukkan telur, di gelas kedua, ia masukkan wortel dan di gelas ketiga, ia masukkan kopi.
Setelah menunggu beberapa saat, ia mengangkat isi ketiga gelas tadi, dan hasilnya: Wortel yang keras menjadi lunak, telur yang mudah pecah menjadi keras, dan kopi menghasilkan aroma yang harum.
Lalu sang ibu menjelaskan: "Nak... masalah dalam hidup itu bagaikan air mendidih". Namun, bagaimana sikap kitalah yang akan menentukan dampak-nya".
Kita bisa menjadi:
1. Lembek seperti wortel.
2. Mengeras seperti telur.
3. Atau harum seperti kopi.
Jadi, wortel dan telur bukan mempengaruhi air... Mereka malah berubah oleh air. Sementara kopi malah mengubah air, membuatnya menjadi harum.
Dalam tiap masalah, selalu tersimpan mutiara yang berharga.
Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja, tapi apakah kita dapat tetap bersyukur saat kita ditimpa masalah?
Hari ini kita belajar ada tiga reaksi orang saat masalah datang.
* Ada yang menjadi lembek, suka mengeluh, dan mengasihani diri sendiri.
* Ada yang mengeras, marah, dan menyalahkan pihak lain.
* Ada juga yang justru semakin harum, menjadi semakin kuat dan bijaksana.
Itu semua tergantung pilihan kita sendiri bagaimana kita merespon sebuah permasalahan.
Sang ibu menuangkan air panas mendidih itu ke dalam tiga gelas yang telah disiapkan. Di gelas pertama ia masukkan telur, di gelas kedua, ia masukkan wortel dan di gelas ketiga, ia masukkan kopi.
Setelah menunggu beberapa saat, ia mengangkat isi ketiga gelas tadi, dan hasilnya: Wortel yang keras menjadi lunak, telur yang mudah pecah menjadi keras, dan kopi menghasilkan aroma yang harum.
Lalu sang ibu menjelaskan: "Nak... masalah dalam hidup itu bagaikan air mendidih". Namun, bagaimana sikap kitalah yang akan menentukan dampak-nya".
Kita bisa menjadi:
1. Lembek seperti wortel.
2. Mengeras seperti telur.
3. Atau harum seperti kopi.
Jadi, wortel dan telur bukan mempengaruhi air... Mereka malah berubah oleh air. Sementara kopi malah mengubah air, membuatnya menjadi harum.
Dalam tiap masalah, selalu tersimpan mutiara yang berharga.
Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja, tapi apakah kita dapat tetap bersyukur saat kita ditimpa masalah?
Hari ini kita belajar ada tiga reaksi orang saat masalah datang.
* Ada yang menjadi lembek, suka mengeluh, dan mengasihani diri sendiri.
* Ada yang mengeras, marah, dan menyalahkan pihak lain.
* Ada juga yang justru semakin harum, menjadi semakin kuat dan bijaksana.
Itu semua tergantung pilihan kita sendiri bagaimana kita merespon sebuah permasalahan.
Senin, 17 Desember 2012
Menjadi Muslimah Sejati : Bahagia Sepanjang Masa
1. Jadilah wanita yang penyayang & lembut dan janganlah menjadi wanita yang kasar dan keras.
2. JadIlah wanita yang berwajah berseri &selalu tersenyum dan janganlah menjadi wanita yang bermuka masam dan selalu cemberut.
3. Jadilah wanita yang bijaksna dan sabar dan janganlah menjadi wanita yang plin-plan dan temperamental.
4. Jadilah seorang ibu yang menghangatkan dan janganlah menjadi wanita yang dingin hingga dijauhi.
5. Jadilah wanita yang dicintai dan dirindukn dan jangan menjadi wanita yang lalai dan dilalaikn.
6. Jadilah wanita mukminah dan bersyukur dan janganlah menjadi wanita kafir dan kufur.
7. Jadilah wanita pencemburu yang dicintai dan jangan menjadi wanita pencemburu yang menghancurkan.
8. Jadilih wanita pengatur rumah tangga yang qana'ah dan janganlah menjadi wanita yang mubadzir.
9. Jadilih wanita penghuni surga dan janganlah pernah menjadi wanita penghuni neraka.
10. Jadilah sahabat wanita yang dicintai dan janganlah menjadi musuh yang dibenci.
11. Jadilah wanita yang pendiam dan lemah-lembut dan janganlah menjadi wanita yang cerewet dan kasar.
12. Jadilah wanita seperti, Khadijah, Zainab, dan Aisyah.,
Dan janganlah menjadi seperti istri Nabi Luth dan istri Nabi Nuh…!
13. Jadilah wanita seperti wanita yang ALLAH suka melihatnya dan janganlah menjadi wanita seperti wanita yang setan suka melihatnya.
2. JadIlah wanita yang berwajah berseri &selalu tersenyum dan janganlah menjadi wanita yang bermuka masam dan selalu cemberut.
3. Jadilah wanita yang bijaksna dan sabar dan janganlah menjadi wanita yang plin-plan dan temperamental.
4. Jadilah seorang ibu yang menghangatkan dan janganlah menjadi wanita yang dingin hingga dijauhi.
5. Jadilah wanita yang dicintai dan dirindukn dan jangan menjadi wanita yang lalai dan dilalaikn.
6. Jadilah wanita mukminah dan bersyukur dan janganlah menjadi wanita kafir dan kufur.
7. Jadilah wanita pencemburu yang dicintai dan jangan menjadi wanita pencemburu yang menghancurkan.
8. Jadilih wanita pengatur rumah tangga yang qana'ah dan janganlah menjadi wanita yang mubadzir.
9. Jadilih wanita penghuni surga dan janganlah pernah menjadi wanita penghuni neraka.
10. Jadilah sahabat wanita yang dicintai dan janganlah menjadi musuh yang dibenci.
11. Jadilah wanita yang pendiam dan lemah-lembut dan janganlah menjadi wanita yang cerewet dan kasar.
12. Jadilah wanita seperti, Khadijah, Zainab, dan Aisyah.,
Dan janganlah menjadi seperti istri Nabi Luth dan istri Nabi Nuh…!
13. Jadilah wanita seperti wanita yang ALLAH suka melihatnya dan janganlah menjadi wanita seperti wanita yang setan suka melihatnya.
Minggu, 16 Desember 2012
SENYUM INDAH SANG BIDADARI
Bismillahir-Rahmaanir-Rahi
ya dapat pahala dan masuk syurga," lanjutnya.
"Ila mau masuk syurga, Nda. Ila mau jumpa Allah," ia masih melanjutkan kalimat penuh antusias dari bibir mungilnya. "Kalau Ila masuk syurga, Ila bisa jumpa ayah ya, Nda? Tapi nanti siapa yang jagain Bunda?"
Aku hanya tersenyum mendengar celotehannya, seperti biasa ia akan terus berceloteh riang tanpa henti. "Iya sayang, jadi Ila juga mesti belajar puasa dari sekarang ya, supaya Allah makin sayang sama Ila," sahutku bahagia mendengar semangat putri kecilku itu.
Ketika mengantarnya tidur, ia kembali mengingatkan untuk membangunkannyasaat sahur nanti. Ia berbisik di telingaku saat aku mengecup keningnya di tempat tidur, "Nda, kalau besok Ila puasa penuh, do'ain Ila cepat jumpa ama Allah ya," pintanya polos.
Deg! Ada perasaan lain menyergapku. Ah, segera kutepis rasa aneh itu. Seharusnya aku bersyukur ia tidak seperti teman-teman sebayanya yang sulit diajak belajar berpuasa. Aku mengiyakan dan hanya mengangguk dalam diam, ribuan syukur kupanjatkan padaNya karena telah menganugerahkanku seorang putri kecil yang luar biasa.
Di sepertiga terakhir malamku, kembali kutumpahkan airmata kesyukuran atas karuniaNya memberiku Nabila di sebuah episode kehidupanku. Kuhiba segunung pinta agar Dia selalu menjaganya di tiap desah nafas yang Ia berikan. Tiada lain yang kuinginkan selain menjadikan putriku seorang wanita shalihah bidadariMU di dunia.
Nabila terlihat begitu bersemangat menyantap sahurnya. Ia mengambil sayur yang biasa enggan disentuhnya tanpa kuminta. Benar-benar sahur pertama yang begitu berkesan bagiku, sama seperti sahur pertama beberapa tahun lalu saat aku merasakan berpuasa pertama dengan status baruku sebagai seorang istri dari lelaki pilihan yang dipilihkanNya.
Pagi ini, sebelum mengantar Nabila ke sekolah, kusempatkan mampir ke toko peralatan kue untuk membeli beberapa bahan yang kubutuhkan. Kuajak Nabila turun dan kugandeng ia masuk ke dalam toko. Aku sibuk memilih beberapa bahan hingga tak sadar bahwa Nabila tak lagi di sampingku.
Tiba-tiba kudengar beberapa wanita menjerit dan orang-orang berlarian di luar toko. Aku tersadar Nabila tak ada di dekatku. Aku panik dan ikut berlari ke luar karena aku tak bisa menemukannya di dalam toko.
Aku berlari ke arah kerumunan orang ramai dan sesaat kurasakan bumi seolah berhenti berputar. Bumi tempatku berpijak seakan-akan menarik segenap kemampuanku tuk bergerak. Di depanku, Nabila tergeletak dengan baju seragam putihnya yang berlumuran darah.
Segera kudekap ia erat dan menggendongnya sigap. Aku dibantu beberapa orang di sekitar lokasi segera melarikan buah hatiku ke rumah sakit. Di dalam mobil kudengar orang-orang mengatakan bahwa putriku adalah korban tabrak lari.
Sungguh aku tak peduli bagaimana kejadian sebenarnya atau siapa pun pelakunya, bagiku saat ini yang terpenting adalah menyelamatkan nyawa putri mungilku. Sepanjang perjalanan, tak henti-hentinya aku beristighfar dan mengajak bicara putriku dan memintanya bertahan.
Nabila mengeluarkan desah-desah kecil yang berusaha kutangkap, "Nda, sakit. Kepala Ila, Nda." Jelas terlihat ia menahan sakit yang tak tertahankan.
Sekuat tenaga aku berusaha menyimpan tangisan yang sudah menyesak di dada. Aku tak boleh terlihat menangis karena itu akan membuatnya lebih sakit dan panik. Aku harus terlihat tenang agar semangatnya muncul untuk berjuang melawan sakitnya.
"Ila sabar ya sayang, kita hampir sampai ke rumah sakit. Bunda tahu anak bunda kuat, Ila harus bertahan ya sayang, Allah pasti bantu Ila supaya sembuh," ah, derai itu sulit sekali terbendung saat melihat raut wajah bidadari kecilku yang pucat menahan sakit. Darah terus mengalir dari pelipisnya.
"Nda, Allah sayang Ila kan. Allah mau kan jumpa Ila?" parau suaranya masih bisa terdengar di telingaku.
Sebuah senyuman tersungging di bibir mungilnya. Senyuman terindah yang pernah ia punya. Ah, semakin erat dekapanku seolah ia tak ingin kulepaskan lagi.
Aku seolah terseret ke peristiwa 2 tahun silam saat aku berada di posisi yang sama, mendekap seseorang yang sudah menjadikanku permaisuri di taman hatinya meregang nyawa setelah sebuah mobil menabraknya tepat di depan pintu gerbang setelah mengantarkanku ke sekolah tempatku mengajar. Masih terpahat di ingatan, senyuman terakhir yang diberikannya sore itu. Ya Rabb, kuatkan hamba.
Sampai di rumah sakit, Ila segera dilarikan ke ruang gawat darurat. Dokter memintaku untuk menunggu di depan ruang operasi karena ternyata Ila harus segera dioperasi disebabkan pendarahan hebat di kepala dan punggungnya.
Aku merasa detik demi detik merambat begitu perlahan di ruang tunggu itu. Setelah hampir 2 jam menghabiskan waktu dengan kecemasan yang sulit digambarkan di depan ruang operasi itu, akhirnya aku menyeret langkahku ke arah mushala di ujung koridor tuk mengadukan segala gundah yang kurasakan di atas sajadah cintaNya.
Setulus kalbu kupinta dan kurayu pada sang pemberi hela nafas agar Ia menyembuhkan putri kecilku. Namun di sebalik semua itu, aku hanya meminta yang terbaik dariNya untuk cahaya mataku itu, karena aku yakin apa pun yang diputuskanNya, maka itu adalah yang terbaik untuknya, untukku, dan untuk semuanya.
Aku hanya meminta Dia memberiku kekuatan melalui semua ini. Ketenangan semakin kurasakan saat lirih ayat-ayat cintaNya itu kulafadzkan lirih. Ada rasa damai yang tiba-tiba hadir menyelusup di sanubari.
Kembali ke ruang tunggu kujumpai seorang wanita separuh baya yang kurasakan juga sedang menghadapi gundah yang sama. Ah, ruang ini, bangunan ini, seakan airmata, kegelisahan, dan kecemasan tersketsa di tiap sudut rumah sakit.
Setelah hampir 4 jam menunggu dengan kecemasan yang tak tergambarkan, dokter itu ke luar dan menatapku dengan tatapan sendu. Aku hafal sekali tatapan itu, tatapan yang sama saat lelaki yang telah menjadikanku seorang ibu itu dibawa masuk ke ruang operasi, tatapan serupa saat wanita yang menjadi perantara hadirku ke dunia harus melawan maut di meja operasi itu.
Ya Allah, kupinta kekuatan dariMU. "Nda, kalau besok Ila puasa penuh, do'ain Ila cepat jumpa ama Allah ya," terdengar lagi pintanya semalam.
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un ...
Kulihat wajah Nabila pucat seperti kapas, namun di wajahnya senyum manis itu tak jua sirna, tak lagi kulihat sebuah derita di sana, yang tersisa hanya sebuah senyuman yang mengiringinya menghadap sang pemilik kehidupan.
Senyum yang juga diberikan ayahnya saat ia pergi meninggalkan dunia fana ini. Airmata tak lagi bisa kubendung saat kutatap lekat wajah bidadari kecilku itu, seolah ingin kupahat tiap detil wajahnya di dinding hati agar sketsa itu takkan pernah pudar tuk selamanya.
Selamat jalan, sayang. Kau pergi disaat mulia, disaat kau mulai meraba arti kehidupan di usiamu yang belia, disaat kau mulai tertatih belajar mencintaiNya, di Ramadhanmu yang pertama. Kau dapatkan kebahagiaan orang yang berpuasa, kebahagiaan akan perjumpaan denganNya.
Bunda mencintaimu, nak. Sangat, namun ternyata cintaNya padamu telah menguntum saat cinta bunda masih berputik. Bunda sadar cintaNya akan lebih bisa membuatmu bahagia. Dia jauh lebih mencintaimu, sayang.
Hingga Dia tak rela kau dibius cinta dunia, karena itu Ia ingin kau ada di sisiNya. Bunda janji, bunda akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa memelukmu lagi. Do'akan bunda, ya nak. Bunda sayang Ila, nak.
Aku hanya tersenyum mendengar celotehannya, seperti biasa ia akan terus berceloteh riang tanpa henti. "Iya sayang, jadi Ila juga mesti belajar puasa dari sekarang ya, supaya Allah makin sayang sama Ila," sahutku bahagia mendengar semangat putri kecilku itu.
Ketika mengantarnya tidur, ia kembali mengingatkan untuk membangunkannyasaat sahur nanti. Ia berbisik di telingaku saat aku mengecup keningnya di tempat tidur, "Nda, kalau besok Ila puasa penuh, do'ain Ila cepat jumpa ama Allah ya," pintanya polos.
Deg! Ada perasaan lain menyergapku. Ah, segera kutepis rasa aneh itu. Seharusnya aku bersyukur ia tidak seperti teman-teman sebayanya yang sulit diajak belajar berpuasa. Aku mengiyakan dan hanya mengangguk dalam diam, ribuan syukur kupanjatkan padaNya karena telah menganugerahkanku seorang putri kecil yang luar biasa.
Di sepertiga terakhir malamku, kembali kutumpahkan airmata kesyukuran atas karuniaNya memberiku Nabila di sebuah episode kehidupanku. Kuhiba segunung pinta agar Dia selalu menjaganya di tiap desah nafas yang Ia berikan. Tiada lain yang kuinginkan selain menjadikan putriku seorang wanita shalihah bidadariMU di dunia.
Nabila terlihat begitu bersemangat menyantap sahurnya. Ia mengambil sayur yang biasa enggan disentuhnya tanpa kuminta. Benar-benar sahur pertama yang begitu berkesan bagiku, sama seperti sahur pertama beberapa tahun lalu saat aku merasakan berpuasa pertama dengan status baruku sebagai seorang istri dari lelaki pilihan yang dipilihkanNya.
Pagi ini, sebelum mengantar Nabila ke sekolah, kusempatkan mampir ke toko peralatan kue untuk membeli beberapa bahan yang kubutuhkan. Kuajak Nabila turun dan kugandeng ia masuk ke dalam toko. Aku sibuk memilih beberapa bahan hingga tak sadar bahwa Nabila tak lagi di sampingku.
Tiba-tiba kudengar beberapa wanita menjerit dan orang-orang berlarian di luar toko. Aku tersadar Nabila tak ada di dekatku. Aku panik dan ikut berlari ke luar karena aku tak bisa menemukannya di dalam toko.
Aku berlari ke arah kerumunan orang ramai dan sesaat kurasakan bumi seolah berhenti berputar. Bumi tempatku berpijak seakan-akan menarik segenap kemampuanku tuk bergerak. Di depanku, Nabila tergeletak dengan baju seragam putihnya yang berlumuran darah.
Segera kudekap ia erat dan menggendongnya sigap. Aku dibantu beberapa orang di sekitar lokasi segera melarikan buah hatiku ke rumah sakit. Di dalam mobil kudengar orang-orang mengatakan bahwa putriku adalah korban tabrak lari.
Sungguh aku tak peduli bagaimana kejadian sebenarnya atau siapa pun pelakunya, bagiku saat ini yang terpenting adalah menyelamatkan nyawa putri mungilku. Sepanjang perjalanan, tak henti-hentinya aku beristighfar dan mengajak bicara putriku dan memintanya bertahan.
Nabila mengeluarkan desah-desah kecil yang berusaha kutangkap, "Nda, sakit. Kepala Ila, Nda." Jelas terlihat ia menahan sakit yang tak tertahankan.
Sekuat tenaga aku berusaha menyimpan tangisan yang sudah menyesak di dada. Aku tak boleh terlihat menangis karena itu akan membuatnya lebih sakit dan panik. Aku harus terlihat tenang agar semangatnya muncul untuk berjuang melawan sakitnya.
"Ila sabar ya sayang, kita hampir sampai ke rumah sakit. Bunda tahu anak bunda kuat, Ila harus bertahan ya sayang, Allah pasti bantu Ila supaya sembuh," ah, derai itu sulit sekali terbendung saat melihat raut wajah bidadari kecilku yang pucat menahan sakit. Darah terus mengalir dari pelipisnya.
"Nda, Allah sayang Ila kan. Allah mau kan jumpa Ila?" parau suaranya masih bisa terdengar di telingaku.
Sebuah senyuman tersungging di bibir mungilnya. Senyuman terindah yang pernah ia punya. Ah, semakin erat dekapanku seolah ia tak ingin kulepaskan lagi.
Aku seolah terseret ke peristiwa 2 tahun silam saat aku berada di posisi yang sama, mendekap seseorang yang sudah menjadikanku permaisuri di taman hatinya meregang nyawa setelah sebuah mobil menabraknya tepat di depan pintu gerbang setelah mengantarkanku ke sekolah tempatku mengajar. Masih terpahat di ingatan, senyuman terakhir yang diberikannya sore itu. Ya Rabb, kuatkan hamba.
Sampai di rumah sakit, Ila segera dilarikan ke ruang gawat darurat. Dokter memintaku untuk menunggu di depan ruang operasi karena ternyata Ila harus segera dioperasi disebabkan pendarahan hebat di kepala dan punggungnya.
Aku merasa detik demi detik merambat begitu perlahan di ruang tunggu itu. Setelah hampir 2 jam menghabiskan waktu dengan kecemasan yang sulit digambarkan di depan ruang operasi itu, akhirnya aku menyeret langkahku ke arah mushala di ujung koridor tuk mengadukan segala gundah yang kurasakan di atas sajadah cintaNya.
Setulus kalbu kupinta dan kurayu pada sang pemberi hela nafas agar Ia menyembuhkan putri kecilku. Namun di sebalik semua itu, aku hanya meminta yang terbaik dariNya untuk cahaya mataku itu, karena aku yakin apa pun yang diputuskanNya, maka itu adalah yang terbaik untuknya, untukku, dan untuk semuanya.
Aku hanya meminta Dia memberiku kekuatan melalui semua ini. Ketenangan semakin kurasakan saat lirih ayat-ayat cintaNya itu kulafadzkan lirih. Ada rasa damai yang tiba-tiba hadir menyelusup di sanubari.
Kembali ke ruang tunggu kujumpai seorang wanita separuh baya yang kurasakan juga sedang menghadapi gundah yang sama. Ah, ruang ini, bangunan ini, seakan airmata, kegelisahan, dan kecemasan tersketsa di tiap sudut rumah sakit.
Setelah hampir 4 jam menunggu dengan kecemasan yang tak tergambarkan, dokter itu ke luar dan menatapku dengan tatapan sendu. Aku hafal sekali tatapan itu, tatapan yang sama saat lelaki yang telah menjadikanku seorang ibu itu dibawa masuk ke ruang operasi, tatapan serupa saat wanita yang menjadi perantara hadirku ke dunia harus melawan maut di meja operasi itu.
Ya Allah, kupinta kekuatan dariMU. "Nda, kalau besok Ila puasa penuh, do'ain Ila cepat jumpa ama Allah ya," terdengar lagi pintanya semalam.
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un ...
Kulihat wajah Nabila pucat seperti kapas, namun di wajahnya senyum manis itu tak jua sirna, tak lagi kulihat sebuah derita di sana, yang tersisa hanya sebuah senyuman yang mengiringinya menghadap sang pemilik kehidupan.
Senyum yang juga diberikan ayahnya saat ia pergi meninggalkan dunia fana ini. Airmata tak lagi bisa kubendung saat kutatap lekat wajah bidadari kecilku itu, seolah ingin kupahat tiap detil wajahnya di dinding hati agar sketsa itu takkan pernah pudar tuk selamanya.
Selamat jalan, sayang. Kau pergi disaat mulia, disaat kau mulai meraba arti kehidupan di usiamu yang belia, disaat kau mulai tertatih belajar mencintaiNya, di Ramadhanmu yang pertama. Kau dapatkan kebahagiaan orang yang berpuasa, kebahagiaan akan perjumpaan denganNya.
Bunda mencintaimu, nak. Sangat, namun ternyata cintaNya padamu telah menguntum saat cinta bunda masih berputik. Bunda sadar cintaNya akan lebih bisa membuatmu bahagia. Dia jauh lebih mencintaimu, sayang.
Hingga Dia tak rela kau dibius cinta dunia, karena itu Ia ingin kau ada di sisiNya. Bunda janji, bunda akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa memelukmu lagi. Do'akan bunda, ya nak. Bunda sayang Ila, nak.
Telinga Untuk Kamu
Disuatu hari ada seorang ibu melahirkan dirumah sakit dan seorang ibu berkata "Bisa saya melihat bayi saya?" pinta seorang ibu yang baru melahirkan penuh kebahagiaan. Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki ya
ng mungil itu, ibu itu menahan nafasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang kearah luar jendela rumah sakit. Bayi itu dilahirkan tanpa kedua belah telinga.
Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk. Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan sang ibu yang menangis. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedi. Anak lelaki itu terisak-isak sambil berkata, "Seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh."
Anak lelaki itu tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya. Iapun disukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya mengingatkan,"Bukankah nantinya kau akan bergaul dengan remaja-remaja lain?" Namun dalam hati ibu merasa kasihan dengannya.
Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga untuknya. "Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya," kata dokter. Kemudian, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya pada mereka.
Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya, "Nak, seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia." kata sang ayah.
Operasi berjalan dengan sukses. Seorang lelaki baru pun lahirlah. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya. Beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia menemui ayahnya, "Yah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia
mengorbankan ini semua padaku, ia telah berbuat sesuatu yang besar namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya." Ayahnya menjawab, "Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu." Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, "Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini."
Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku itu, lalu menyibaknya sehingga tampaklah... bahwa sang ibu tidak memiliki telinga.
"Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya," bisik sang ayah. "Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya bukan?" Kecantikan yang sejati yang dimiliki ibumu tidaklah terletak pada penampilan tubuhnya namun di dalam hatinya.. maka dengan seketika anak itupun berteriak histeris melihat jasad ibunya tanpa telinga.
Sungguh besar pengorbanan seorang IBU hingga ia rela mengorbankan anggota tubuhnya yg sangat vital itu.. siapa lagi kalau bukan untuk anaknya. RENUNGKANLAH..
Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk. Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan sang ibu yang menangis. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedi. Anak lelaki itu terisak-isak sambil berkata, "Seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh."
Anak lelaki itu tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya. Iapun disukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya mengingatkan,"Bukankah nantinya kau akan bergaul dengan remaja-remaja lain?" Namun dalam hati ibu merasa kasihan dengannya.
Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga untuknya. "Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya," kata dokter. Kemudian, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya pada mereka.
Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya, "Nak, seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia." kata sang ayah.
Operasi berjalan dengan sukses. Seorang lelaki baru pun lahirlah. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya. Beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia menemui ayahnya, "Yah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia
mengorbankan ini semua padaku, ia telah berbuat sesuatu yang besar namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya." Ayahnya menjawab, "Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu." Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, "Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini."
Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku itu, lalu menyibaknya sehingga tampaklah... bahwa sang ibu tidak memiliki telinga.
"Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya," bisik sang ayah. "Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya bukan?" Kecantikan yang sejati yang dimiliki ibumu tidaklah terletak pada penampilan tubuhnya namun di dalam hatinya.. maka dengan seketika anak itupun berteriak histeris melihat jasad ibunya tanpa telinga.
Sungguh besar pengorbanan seorang IBU hingga ia rela mengorbankan anggota tubuhnya yg sangat vital itu.. siapa lagi kalau bukan untuk anaknya. RENUNGKANLAH..
MERAWAT POHON KEBAIKAN
Saat pohon disakiti, ia tetap memberikan cintanya. Manusia membuang kotoran di balik pohon, ia tetap memberikan kesejukan dan menetralisir bau lewat kelembaban tanah dan bunga yang wangi.
Manusia melemparnya dengan batu, ia membalas dengan buah dan bunga.
Manusia melukai dan mencongkel batangnya
Manusia melemparnya dengan batu, ia membalas dengan buah dan bunga.
Manusia melukai dan mencongkel batangnya
, ia membalas dengan getah dan buah yang lebat. Itulah pohon.
Duhai diri …
Bersabarlah merawat pohon kebaikanmu, meski ulat ''fitnah'' menggerogoti rindang daunnya, jamur ''cibiran'' merusak keindahan batangnya dan “serangga” busuk menghabisi bunga cantiknya.
Tetaplah sabar wahai engkau diri
Karena setelah engkau sabar, akan muncul daun yang lebih segar, batang yang lebih cerah dan kokoh serta buah yang makin lebat.
Pohon kebaikanmu akan menebar pesona dengan bunga, buah, kesejukan dan keindahan....^_^
Duhai diri …
Bersabarlah merawat pohon kebaikanmu, meski ulat ''fitnah'' menggerogoti rindang daunnya, jamur ''cibiran'' merusak keindahan batangnya dan “serangga” busuk menghabisi bunga cantiknya.
Tetaplah sabar wahai engkau diri
Karena setelah engkau sabar, akan muncul daun yang lebih segar, batang yang lebih cerah dan kokoh serta buah yang makin lebat.
Pohon kebaikanmu akan menebar pesona dengan bunga, buah, kesejukan dan keindahan....^_^
BAHAGIA MENJADI SEORANG IBU
♥ Bahagia untuk sebuah lakonan kehidupan...
Sebuah 'peran' di dunia_NYA, dengan
segala kumuliaan yang tercurah dari_NYA. Sebuah 'peran' yang memerlukan penghayatan jiwa
sepenuhnya. Sebuah 'peran' yang
memerlukan energi Cinta dan kesabaran yang tinggi. Yah...sebuah
Sebuah 'peran' di dunia_NYA, dengan
segala kumuliaan yang tercurah dari_NYA. Sebuah 'peran' yang memerlukan penghayatan jiwa
sepenuhnya. Sebuah 'peran' yang
memerlukan energi Cinta dan kesabaran yang tinggi. Yah...sebuah
'peran' yang dinamakan.."IBU".
♥ Bahagia nya seorang IBU...
Meski dalam lelah letihnya lakonan
yang dijalani, nafas kehidupan telah
memberi 'warna' tersendiri. Lelah letih
dalam menabur kisah dalam cerita kehidupannya,bahagia dan kesedihan
kan datang silih berganti...namun tetes air mata dan seulas senyuman mampu menutupi semua itu.
♥ Bahagianya seorang IBU...
Jiwa mu yang kokoh, hadapi semua permasalahan dalam Istana Cinta mu..
Hadapi segala tingkah laku
malaikat-malaikat Kecil Cintamu...
Hadapi semua pernak pernik Cinta..
Hadapi semua alur kehidupan yang telah ALLAH tentukan..
SABAR dan SHOLAT lah
penolong nya....
♥ Bahagianya seorang IBU....
Air Mata Cinta nya yang tak pernah
mengering.... kala bahagia juga duka
melanda, air mata senantiasa menemani, bukan suatu kelemahan,
namun disitulah segala kekuatan diri
nya tertumpah kan, menjadi sebentuk
kasih sayang dari dalam HATI seorang IBU.
♥ Bahagia nya seorang IBU....
Dengan kedua tangan nya lah, ia menopang segala bebanan. Kedua tangan yang senantiasa menghangatkan Istana Cinta, tangan
tuk merangkul malaikat-malaikat kecil Cinta nya..
Memeluknya dalam buai kasih,mendukungnya saat mereka
kan terlelap dalam tidur, tangan yang
cekatan melakukan kerja-kerja mulia..
Membuat Istana Cinta selalu nampak asri dan nyaman..
Tangan yang telah
menyediakan berbagai masakan
dengan bumbu Cinta.. Begitulah...
♥ Bahagianya seorang IBU...
Dengan bahu nya...ia bersedia menggantikan peran suami tercinta..
Jika terjadi sesuatu yang tidak terduga...
Mnguatkan bahu nya tuk membantu ekonomi dalam Istana cinta nya..
Menguatkan bahu selama 9 bulan atau lebih ketika ALLAH
mengamanahkan satu CiNta dalam
rahimnya...
Menguatkan bahu nya tuk selalu tegar dalam mengarungi
bahtera kehidupan yang telah ALLAH gariskan..
♥ Bahagia nya seorang IBU...
Akan CinTa dan Sayang yang kelak ia
kan dapatkan...
Dari segala bentuk
perjuangan yang telah ia lakukan.
Bahagia...akan hari nanti, ketika
malaikat-malaikat kecil Cinta sudah
menjadi orang yang dapat dibanggakan...menjadi bintang-bintangyang bersinar indah.
Bahagia...
Ketika senja menjelang dan ia masih tetap tersenyum akan semua perjalanan yang telah ditempuhnya..
Dalam mencapai destinasi kehidupan
yang ia tuju..
♥♥
Subhanallah.. .kepada mu,saudari-saudari ku tersayang... para
ibu-ibu sedunia.... Maka jangan lagi
bersedih... rasakan dan nikmati segala
bentuk 'duka lara'.... segala 'lelah letih'
dalam pengorbanan mu, menjadi
sebentuk Cinta yang kan senantiasa
membangkitkan jiwa-jiwa yang
kesunyian yang senantiasa bersedih.
Raihlah kebahagiaan itu dengan sepenuh HATI mu...
Maka....berbahagialah karena engkau
telah DIA amanahkan menjadi seorang IBU(ummahat), menjadi Ratu di Istana Cinta mu yang
penuh kemuliaan..
Aamiin Ya Robbal Allamiin..
♥ Bahagia nya seorang IBU...
Meski dalam lelah letihnya lakonan
yang dijalani, nafas kehidupan telah
memberi 'warna' tersendiri. Lelah letih
dalam menabur kisah dalam cerita kehidupannya,bahagia dan kesedihan
kan datang silih berganti...namun tetes air mata dan seulas senyuman mampu menutupi semua itu.
♥ Bahagianya seorang IBU...
Jiwa mu yang kokoh, hadapi semua permasalahan dalam Istana Cinta mu..
Hadapi segala tingkah laku
malaikat-malaikat Kecil Cintamu...
Hadapi semua pernak pernik Cinta..
Hadapi semua alur kehidupan yang telah ALLAH tentukan..
SABAR dan SHOLAT lah
penolong nya....
♥ Bahagianya seorang IBU....
Air Mata Cinta nya yang tak pernah
mengering.... kala bahagia juga duka
melanda, air mata senantiasa menemani, bukan suatu kelemahan,
namun disitulah segala kekuatan diri
nya tertumpah kan, menjadi sebentuk
kasih sayang dari dalam HATI seorang IBU.
♥ Bahagia nya seorang IBU....
Dengan kedua tangan nya lah, ia menopang segala bebanan. Kedua tangan yang senantiasa menghangatkan Istana Cinta, tangan
tuk merangkul malaikat-malaikat kecil Cinta nya..
Memeluknya dalam buai kasih,mendukungnya saat mereka
kan terlelap dalam tidur, tangan yang
cekatan melakukan kerja-kerja mulia..
Membuat Istana Cinta selalu nampak asri dan nyaman..
Tangan yang telah
menyediakan berbagai masakan
dengan bumbu Cinta.. Begitulah...
♥ Bahagianya seorang IBU...
Dengan bahu nya...ia bersedia menggantikan peran suami tercinta..
Jika terjadi sesuatu yang tidak terduga...
Mnguatkan bahu nya tuk membantu ekonomi dalam Istana cinta nya..
Menguatkan bahu selama 9 bulan atau lebih ketika ALLAH
mengamanahkan satu CiNta dalam
rahimnya...
Menguatkan bahu nya tuk selalu tegar dalam mengarungi
bahtera kehidupan yang telah ALLAH gariskan..
♥ Bahagia nya seorang IBU...
Akan CinTa dan Sayang yang kelak ia
kan dapatkan...
Dari segala bentuk
perjuangan yang telah ia lakukan.
Bahagia...akan hari nanti, ketika
malaikat-malaikat kecil Cinta sudah
menjadi orang yang dapat dibanggakan...menjadi bintang-bintangyang bersinar indah.
Bahagia...
Ketika senja menjelang dan ia masih tetap tersenyum akan semua perjalanan yang telah ditempuhnya..
Dalam mencapai destinasi kehidupan
yang ia tuju..
♥♥
Subhanallah.. .kepada mu,saudari-saudari ku tersayang... para
ibu-ibu sedunia.... Maka jangan lagi
bersedih... rasakan dan nikmati segala
bentuk 'duka lara'.... segala 'lelah letih'
dalam pengorbanan mu, menjadi
sebentuk Cinta yang kan senantiasa
membangkitkan jiwa-jiwa yang
kesunyian yang senantiasa bersedih.
Raihlah kebahagiaan itu dengan sepenuh HATI mu...
Maka....berbahagialah karena engkau
telah DIA amanahkan menjadi seorang IBU(ummahat), menjadi Ratu di Istana Cinta mu yang
penuh kemuliaan..
Aamiin Ya Robbal Allamiin..
10 NASEHAT UNTUK KAUM WANITA
Nasehat adalah sebuah kejernihan yang sewajarnya hadir dalam kehidupan masyarakat Islam. Terkhusus bagi wanita muslimah yang hidup dijaman ini. Sapaan nasehat adalah penyejuk yang menyegarkan langkah dalam menuju ridha Yang Maha rahmah, Allah tabaraka ta’ala.
1. Wanita muslimah meyakini bahwa
1. Wanita muslimah meyakini bahwa
Allah adalah Tuhannya, Muhammad adalah nabinya dan Islam adalah agamanya, dan menampakkan jejak keimanan dalam perkataan, amalan dan keyakinan. Maka ia selalu menjauhi murka Allah, takut akan pedihnya azab Allah dan balasan akibat menyelisihi perintah-Nya.
2. Wanita muslimah selalu menjaga sholat-sholat wajibnya, berwudlu, menjaga kekhusyukan dan ketepatan waktu melaksanakan sholat. Janganlah menyibukkan diri dengan aktivitas yang lain ketika datang waktu sholat. Meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat yang memalingkan dari ibadah kepada Allah. Ia pun menampakkan atsar (bekas) sholatnya dalam peri kehidupan, karena sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, sholat adalah penjaga terbesar dari kemaksiatan.
3. Wanita muslimah selalu menjaga hijabnya (mengenakan jilbab) merasa mulia dengan hal tersebut dan dia tidak keluar dari rumah kecuali dalam kondisi berjilbab, dengan jilbab tersebut bertujuan agar Allah menjaganya. Ia pun bersyukur kepada Allah yang telah memuliakan, menjaga dan mengehendaki terjaganya kesuciannya dengan jilbab. “Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu anak-anakmu dan wanita beriman agar mereka mengenakan jilbab-jilbab mereka.” (Al Ahzaab : 59).
4. Wanita muslimah selalu mentaati suaminya, bersikap lembut, cinta, mengajaknya kepada kebaikan, menasehati dan menghibur suaminya. Ia tidak mengeraskan suara dan kasar dalam berbicara kepada suaminya. Rasulullah bersabda, ‘Apabila seorang wanita menjaga shalat lima waktunya, berpuasa di bulan ramadhan, menjaga kehormatannya, dan mentaati suaminya niscaya ia akan masuk surga. (Hadits Shahih jami’).
5. Wanita muslimah senantiasa mendidik putranya untuk taat kepada Allah, mengajarinya dengan aqidah yang benar, menanamkan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya serta menjauhi maksiat dan akhlaq yang buruk, firman Allah, ‘wahai orang-orang yang beriman jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka’. (At Tahrim : 6).
6. Wanita muslimah tidak berdua-duaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Sabda Rasulullah, ‘barangsiapa wanita yang berdua-duaan dengan laki-laki, maka syetan yang ke-3 nya’. Dan wanita muslimah tidak bepergian jauh kecuali untuk keperluan yang tidak bisa ditinggalkan dan disertai mahram dengan berjilbab.
7. Wanita muslimah tidak berpenampilan atau berdandan seperti kaum laki-laki. Sabda Rasulullah, ‘Allah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki.’ (Hadits Shahih). Wanita muslimah juga tidak meniru orang-orang kafir dalam kekhususan dan kebiasaan mereka, “barang siapa yang bertasyabuh (menyerupai) suatu kaum, maka ia termasuk golongan kaum tersebut.” (Hadits Shahih).
8. Wanita muslimah adalah da’iyah (orang yang berdakwah) dibarisan kaum wanita dengan menggunakan perkataan yang baik melalui jalan menziarahi tetangganya, menyambung persaudaraan, melalui telpon, memberikan buku-buku dan kaset-kaset Islam. Ia pun beramal dengan apa yang ia ucapkan dan bersemangat dalam menghindarkan diri dari adzab Allah, ‘kalau Allah menghidayahi seseorang melalui perantara kamu maka hal tersebut lebih baik bagimu dari pada binatang ternak yang merah (harta dunia yang banyak). (HR. Bukhari dan Muslim).
9. Wanita muslimah menjaga hatinya dari kerancuan dan hawa nafsu, menjaga pandangannya dari pandangan-pandangan yang haram, menjaga telinganya dari hal-hal yang melalaikan dari dzikrullah, ini semua yang dinamakan dengan taqwa, ‘malulah terhadap Allah dengan sebenar-benarnya, barang siapa yang malu dengan sebenar-benarnya maka jagalah kepalanya dan apa yang ada didalamnya, dan jagalah perutnya serta yang ada didalamnya, ingatlah kematian dan musibah, barang siapa yang menghendaki akhirat hendaknya ia meninggalkan (tidak cinta) perhiasan-perhiasan dunia, barang siapa berbuat demikian niscaya sikap malunya kepada Allah benar. (Hadits Shahih Jami’).
10. Wanita muslimah tidak menyia-nyiakan waktu siang maupun malamnya untuk perbuatan yang tidak ada gunanya, atau melewatkan masa mudanya hilang dengan percuma, ‘tinggalkanlah mereka yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan kesia-siaan‘. (Al An’am : 70). Allah berfirman tentang orang yang menyia-nyiakan umurnya, ‘alangkah meruginya diri kami dari apa yang telah kami tinggalkan’. (Al An’am : 31).
2. Wanita muslimah selalu menjaga sholat-sholat wajibnya, berwudlu, menjaga kekhusyukan dan ketepatan waktu melaksanakan sholat. Janganlah menyibukkan diri dengan aktivitas yang lain ketika datang waktu sholat. Meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat yang memalingkan dari ibadah kepada Allah. Ia pun menampakkan atsar (bekas) sholatnya dalam peri kehidupan, karena sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, sholat adalah penjaga terbesar dari kemaksiatan.
3. Wanita muslimah selalu menjaga hijabnya (mengenakan jilbab) merasa mulia dengan hal tersebut dan dia tidak keluar dari rumah kecuali dalam kondisi berjilbab, dengan jilbab tersebut bertujuan agar Allah menjaganya. Ia pun bersyukur kepada Allah yang telah memuliakan, menjaga dan mengehendaki terjaganya kesuciannya dengan jilbab. “Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu anak-anakmu dan wanita beriman agar mereka mengenakan jilbab-jilbab mereka.” (Al Ahzaab : 59).
4. Wanita muslimah selalu mentaati suaminya, bersikap lembut, cinta, mengajaknya kepada kebaikan, menasehati dan menghibur suaminya. Ia tidak mengeraskan suara dan kasar dalam berbicara kepada suaminya. Rasulullah bersabda, ‘Apabila seorang wanita menjaga shalat lima waktunya, berpuasa di bulan ramadhan, menjaga kehormatannya, dan mentaati suaminya niscaya ia akan masuk surga. (Hadits Shahih jami’).
5. Wanita muslimah senantiasa mendidik putranya untuk taat kepada Allah, mengajarinya dengan aqidah yang benar, menanamkan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya serta menjauhi maksiat dan akhlaq yang buruk, firman Allah, ‘wahai orang-orang yang beriman jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka’. (At Tahrim : 6).
6. Wanita muslimah tidak berdua-duaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Sabda Rasulullah, ‘barangsiapa wanita yang berdua-duaan dengan laki-laki, maka syetan yang ke-3 nya’. Dan wanita muslimah tidak bepergian jauh kecuali untuk keperluan yang tidak bisa ditinggalkan dan disertai mahram dengan berjilbab.
7. Wanita muslimah tidak berpenampilan atau berdandan seperti kaum laki-laki. Sabda Rasulullah, ‘Allah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki.’ (Hadits Shahih). Wanita muslimah juga tidak meniru orang-orang kafir dalam kekhususan dan kebiasaan mereka, “barang siapa yang bertasyabuh (menyerupai) suatu kaum, maka ia termasuk golongan kaum tersebut.” (Hadits Shahih).
8. Wanita muslimah adalah da’iyah (orang yang berdakwah) dibarisan kaum wanita dengan menggunakan perkataan yang baik melalui jalan menziarahi tetangganya, menyambung persaudaraan, melalui telpon, memberikan buku-buku dan kaset-kaset Islam. Ia pun beramal dengan apa yang ia ucapkan dan bersemangat dalam menghindarkan diri dari adzab Allah, ‘kalau Allah menghidayahi seseorang melalui perantara kamu maka hal tersebut lebih baik bagimu dari pada binatang ternak yang merah (harta dunia yang banyak). (HR. Bukhari dan Muslim).
9. Wanita muslimah menjaga hatinya dari kerancuan dan hawa nafsu, menjaga pandangannya dari pandangan-pandangan yang haram, menjaga telinganya dari hal-hal yang melalaikan dari dzikrullah, ini semua yang dinamakan dengan taqwa, ‘malulah terhadap Allah dengan sebenar-benarnya, barang siapa yang malu dengan sebenar-benarnya maka jagalah kepalanya dan apa yang ada didalamnya, dan jagalah perutnya serta yang ada didalamnya, ingatlah kematian dan musibah, barang siapa yang menghendaki akhirat hendaknya ia meninggalkan (tidak cinta) perhiasan-perhiasan dunia, barang siapa berbuat demikian niscaya sikap malunya kepada Allah benar. (Hadits Shahih Jami’).
10. Wanita muslimah tidak menyia-nyiakan waktu siang maupun malamnya untuk perbuatan yang tidak ada gunanya, atau melewatkan masa mudanya hilang dengan percuma, ‘tinggalkanlah mereka yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan kesia-siaan‘. (Al An’am : 70). Allah berfirman tentang orang yang menyia-nyiakan umurnya, ‘alangkah meruginya diri kami dari apa yang telah kami tinggalkan’. (Al An’am : 31).
4 TIPE MANUSIA BERKAITAN DENGAN HARTA DAN GAYA HIDUP
1. ORANG BERHARTA DAN MEMPERLIHATKAN HARTANYA ...
Orang seperti ini biasanya bergaya hidup mewah. Untung perilakunya ini masih sesuai dengan penghasilannya sehingga secara finansial sebenarnya tidak terlalu bermasalah. Hanya saja , ia akan menjadi hina kalau bersikap s
Orang seperti ini biasanya bergaya hidup mewah. Untung perilakunya ini masih sesuai dengan penghasilannya sehingga secara finansial sebenarnya tidak terlalu bermasalah. Hanya saja , ia akan menjadi hina kalau bersikap s
ombong dan merendahkan orang lain yang dianggap tidak selevel dengan dia. Apalagi kalau bersikap kikir dan tidak mau membayar zakat atau mengeluarkan sedekah. Sebaliknya, ia akan terangkat kemuliaannya dengan kekayaannya itu jika ia rendah hati dan dermawan.
2. ORANG YANG TIDAK BERHARTA BANYAK TETAPI INGIN KELIATAN BERHARTA..
Gaya hidup mewah sebenarnya diluar kemampuan dia, namun ia selalu ingin tampil lebih daripada kenyataannya. Tidaklah aneh jika keadaan finansialnya “lebih besar pasak daripada tiang”. Tampaknya, orang seperti ini benar-benar tahu seni menyiksa diri. Hidupnya amat menderita, dan sudah barang tentu ia menjadi hina dan bahkan menjadi bahan tertawaan orang lain yang mengetahui keadaan yang sebenarnya.
3. ORANG TAK BERHARTA TETAPI BERHASIL HIDUP BERSAHAJA ...
Orang seperti ini tidak terlalu rumit dalam menjalani hidup karena tidak tersiksa oleh keinginan , tidak ruwet oleh pujian dn penilaian orang lain, kebutuhan hidupnya pun sederhana saja. Dia akan hina kalau menjadi beban dengan menjadi peminta-minta yang tidak tahu diri. Namun, tetap juga berpeluang menjadi mulia jikalau sangat menjaga kehormatan dirinya dengan tidak berharap dikasihani, tidak menunjukan kemiskinannya, tegar dan memiliki harga diri.
4. ORANG YANG BERHARTA TETAPI HIDUP BERSAHAJA ...
Inilah orang yang mulia dan memiliki keutamaan. Dia mampu membeli apapun yang dia inginkan, namun berhasil menahan dirinya untuk hidup seperlunya. Dampaknya hidupnya tidak berbiaya tinggi, tidak menjadi bahan iri dengki orang lain, dan tertutup peluang menjadi sombong, serta takabur plus riya. Dan yang lebih menawan akan menjadi contoh kebaikan bagi orang lain. Memang aneh tapi nyata jika orang yang berkecukupan harta tetapi mampu hidup bersahaja (tentu tanpa kikir). Sungguh ia akan mempunyai pesona kemuliaan tersendiri. Pribadinya yang lebih kaya dan lebih berharga dibandingkan seluruh harta yang dimilikinya.
2. ORANG YANG TIDAK BERHARTA BANYAK TETAPI INGIN KELIATAN BERHARTA..
Gaya hidup mewah sebenarnya diluar kemampuan dia, namun ia selalu ingin tampil lebih daripada kenyataannya. Tidaklah aneh jika keadaan finansialnya “lebih besar pasak daripada tiang”. Tampaknya, orang seperti ini benar-benar tahu seni menyiksa diri. Hidupnya amat menderita, dan sudah barang tentu ia menjadi hina dan bahkan menjadi bahan tertawaan orang lain yang mengetahui keadaan yang sebenarnya.
3. ORANG TAK BERHARTA TETAPI BERHASIL HIDUP BERSAHAJA ...
Orang seperti ini tidak terlalu rumit dalam menjalani hidup karena tidak tersiksa oleh keinginan , tidak ruwet oleh pujian dn penilaian orang lain, kebutuhan hidupnya pun sederhana saja. Dia akan hina kalau menjadi beban dengan menjadi peminta-minta yang tidak tahu diri. Namun, tetap juga berpeluang menjadi mulia jikalau sangat menjaga kehormatan dirinya dengan tidak berharap dikasihani, tidak menunjukan kemiskinannya, tegar dan memiliki harga diri.
4. ORANG YANG BERHARTA TETAPI HIDUP BERSAHAJA ...
Inilah orang yang mulia dan memiliki keutamaan. Dia mampu membeli apapun yang dia inginkan, namun berhasil menahan dirinya untuk hidup seperlunya. Dampaknya hidupnya tidak berbiaya tinggi, tidak menjadi bahan iri dengki orang lain, dan tertutup peluang menjadi sombong, serta takabur plus riya. Dan yang lebih menawan akan menjadi contoh kebaikan bagi orang lain. Memang aneh tapi nyata jika orang yang berkecukupan harta tetapi mampu hidup bersahaja (tentu tanpa kikir). Sungguh ia akan mempunyai pesona kemuliaan tersendiri. Pribadinya yang lebih kaya dan lebih berharga dibandingkan seluruh harta yang dimilikinya.
Langganan:
Postingan (Atom)