Saat pohon disakiti, ia tetap memberikan cintanya. Manusia membuang kotoran di balik pohon, ia tetap memberikan kesejukan dan menetralisir bau lewat kelembaban tanah dan bunga yang wangi.
Manusia melemparnya dengan batu, ia membalas dengan buah dan bunga.
Manusia melukai dan mencongkel batangnya
Manusia melemparnya dengan batu, ia membalas dengan buah dan bunga.
Manusia melukai dan mencongkel batangnya
, ia membalas dengan getah dan buah yang lebat. Itulah pohon.
Duhai diri …
Bersabarlah merawat pohon kebaikanmu, meski ulat ''fitnah'' menggerogoti rindang daunnya, jamur ''cibiran'' merusak keindahan batangnya dan “serangga” busuk menghabisi bunga cantiknya.
Tetaplah sabar wahai engkau diri
Karena setelah engkau sabar, akan muncul daun yang lebih segar, batang yang lebih cerah dan kokoh serta buah yang makin lebat.
Pohon kebaikanmu akan menebar pesona dengan bunga, buah, kesejukan dan keindahan....^_^
Duhai diri …
Bersabarlah merawat pohon kebaikanmu, meski ulat ''fitnah'' menggerogoti rindang daunnya, jamur ''cibiran'' merusak keindahan batangnya dan “serangga” busuk menghabisi bunga cantiknya.
Tetaplah sabar wahai engkau diri
Karena setelah engkau sabar, akan muncul daun yang lebih segar, batang yang lebih cerah dan kokoh serta buah yang makin lebat.
Pohon kebaikanmu akan menebar pesona dengan bunga, buah, kesejukan dan keindahan....^_^
Posting Komentar