Ada wasiat Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam kepada sahabatnya Mu'sdz bin Jabbal yang bisa ambil pelajarannya sepert wasiat beliau kepada kiita.
“Hai Mu’adz. Saya berwasiat kepadamu, agar kamu bertakwa kepada Allah, benar dalam berkata-kata, menepati janji, menunaikan amanat, meninggalkan khianat, menjaga tetangga, belas kasihan pada anak yatim, manis dalam berbicara, meratakan salam, bagus dalam bekerja, sedikit berangan-angan, menetapi keimanan, berusaha menjadi pandai dalam Al Qur’an, cinta akhirat, takut hari hisab dan merendahkan diri.
Saya melarang kepadamu memaki-maki seorang yang bijaksana, mendustakan orang yang benar, mengikuti orang yang berdosa, melawan pemimpin yang adil atau membuat kerusakan di bumi.
Saya berwasiat lagi kepadamu supaya kamu takwa kepada Allah dengan menjauhkan diri dari menyembah batu, pohon dan benda apapun.
Hendaklah kamu memperbarui taubat setiap melakukan dosa. Dosa rahasia hendaklah bertaubat dengan rahasia dan dosa yang terang-terangan, hendaklah bertaubat secara terang-terangan”. (HR Abu Na’im dan Baihaqi).
“Hai Mu’adz. Saya berwasiat kepadamu, agar kamu bertakwa kepada Allah, benar dalam berkata-kata, menepati janji, menunaikan amanat, meninggalkan khianat, menjaga tetangga, belas kasihan pada anak yatim, manis dalam berbicara, meratakan salam, bagus dalam bekerja, sedikit berangan-angan, menetapi keimanan, berusaha menjadi pandai dalam Al Qur’an, cinta akhirat, takut hari hisab dan merendahkan diri.
Saya melarang kepadamu memaki-maki seorang yang bijaksana, mendustakan orang yang benar, mengikuti orang yang berdosa, melawan pemimpin yang adil atau membuat kerusakan di bumi.
Saya berwasiat lagi kepadamu supaya kamu takwa kepada Allah dengan menjauhkan diri dari menyembah batu, pohon dan benda apapun.
Hendaklah kamu memperbarui taubat setiap melakukan dosa. Dosa rahasia hendaklah bertaubat dengan rahasia dan dosa yang terang-terangan, hendaklah bertaubat secara terang-terangan”. (HR Abu Na’im dan Baihaqi).
Posting Komentar