infopaytren.com
BREAKING

Jumat, 24 Agustus 2012

SAAT DIRI MENANGIS

“Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil mengangis dan mereka bertambah khusyuk.” (QS Al Israa[17]:109).

•❤Saat diri menangis,
Saat keinginan terjadi di luar rencana, harapan lewat tak tertangkap, Sadar diri ini tak mampu lagi untuk berbuat apa-apa barulah diri ini mengingatNYA. Ketika Allah sudah berkehendak diluar rencana maka saat itulah diri menangis. Namun, tak lama bila ada harapan dan keinginan yang terwujud, maka tertawalah ia dan lupa lagi kepada Sang Pemberi Harapan.

•❤ Saat diri menangis,
melelehkan air mata, ketika diri merasa hancur karena tujuannya gagal, harapannya kabur dan cita citanya berantakan. Atau, apabila yang telah diupayakannya mengalami kebuntuan.

•❤ Saat diri menangis,
Inilah cara Allah menunjukkan kekuasaan dan kemaha besaranNya. Titik titik air bening dari kelopak mata itu bisa jadi adalah sebuah teguran Allah terhadap riak kenistaan yang kerap mewarnai kehidupan ini.


•❤Saat diri menangis,
Ibaratnya Allah menurunkan hujan dari gumpalan awan untuk membasahi bumi dari kekeringan hingga tumbuh sayur segar dan buah yang ranum. Seperti itulah tangisan diri, ia hadir untuk membasahi kekeringan hati dan melelehkan kerak kegersangan agar menghadirkan kembali wajah tegar dan memberi kekuatan yang mengiringi setiap langkah selanjutnya.

•❤ Saat diri menangis,
Semestinya , tangisan meluluhkan bongkah bongkah keangkuhan dalam dada, hingga timbul kesadaran hanya Dia yang berhak berlaku sombong. Air mata itu akan melelehkan pandangan mata dari meremehkan orang lain dan semakin menjernihkan kacamata untuk lebih bisa melihat kemaha besaran dan kekuasaan Allah. Titik titik bening itu akan membersihkan debu debu pengingkaran yang menyesaki kelopak mata yang menjadikan seringkali lupa bersyukur atas nikmat pemberianNya.

•❤ Saat diri menangis,
Semestinya pula diri melelehkan air mata membuat hati tetap basah oleh ke tawadluan, qana’ah, dan juga cinta terhadap sesama. Air mata menjadi penyadar bahwa apa pun yang di upayakan semua tergantung padaNya. Tak ada yang patut disombongkan pada diri di hadapan sesama apalagi di hadapan Allah ang pemilik diri. Sesungguhnya air mata akan mengantarkan diri pada kekhusyukan.

•❤ Saat diri menangis,
Dan bila diri masih bisa meneteskan air mata, itulah bentuk rasa syukur atas karunia Allah yang terbesar. Namun, air mata menjadi tak ada artinya jika setelah tetes terakhir, tak ada perubahan apapun dalam langkah diri. Tak akan ada hikmahnya, bila kesombongan masih menjadi baju utama diri. Wallahu a’lam bish-shawab.

Kamis, 23 Agustus 2012

JAWABAN SEDERHANA SEORANG TUKANG BAKSO

Di suatu senja sepulang kantor, saya masih berkesempatan untuk ngurus tanaman di depan rumah, sambil memperhatikan beberapa anak asuh yang sedang belajar menggambar peta, juga mewarnai. Hujan rintik rintik selalu menyertai di setiap sore di musim hujan ini.

Di kala tangan sedikit berlumuran tanah kotor,...terdengar suara tek...tekk.. .tek...suara tukang bakso dorong lewat. Sambil menyeka keringat..., ku hentikan tukang bakso itu dan memesan beberapa mangkok bakso setelah menanyakan anak - anak, siapa yang mau bakso ?

"Mauuuuuuuuu. ...", secara serempak dan kompak anak - anak asuhku menjawab.

Selesai makan bakso, lalu saya membayarnya. ...

Ada satu hal yang menggelitik fikiranku selama ini ketika saya membayarnya, si tukang bakso memisahkan uang yang diterimanya. Yang satu disimpan dilaci, yang satu ke dompet, yang lainnya ke kaleng bekas kue semacam kencleng. Lalu aku bertanya atas rasa penasaranku selama ini.

"Mang kalo boleh tahu, kenapa uang - uang itu Emang pisahkan? Barangkali ada tujuan ?" "Iya pak, Emang sudah memisahkan uang ini selama jadi tukang bakso yang sudah berlangsung hampir 17 tahun. Tujuannya sederhana saja, Emang hanya ingin memisahkan mana yang menjadi hak Emang, mana yang menjadi hak orang lain / tempat ibadah, dan mana yang menjadi hak cita รข€“ cita penyempurnaan iman ".

"Maksudnya.. ...?", saya melanjutkan bertanya.

"Iya Pak, kan agama dan Tuhan menganjurkan kita agar bisa berbagi dengan sesama. Emang membagi 3, dengan pembagian sebagai berikut :

1. Uang yang masuk ke dompet, artinya untuk memenuhi keperluan hidup sehari - hari Emang dan keluarga.

2. Uang yang masuk ke laci, artinya untuk infaq/sedekah, atau untuk melaksanakan ibadah Qurban. Dan alhamdulillah selama 17 tahun menjadi tukang bakso, Emang selalu ikut qurban seekor kambing, meskipun kambingnya yang ukuran sedang saja.

3. Uang yang masuk ke kencleng, karena emang ingin menyempurnakan agama yang Emang pegang yaitu Islam. Islam mewajibkan kepada umatnya yang mampu, untuk melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji ini tentu butuh biaya yang besar. Maka Emang berdiskusi dengan istri dan istri menyetujui bahwa di setiap penghasilan harian hasil jualan bakso ini, Emang harus menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan haji. Dan insya Allah selama 17 tahun menabung, sekitar 2 tahun lagi Emang dan istri akan melaksanakan ibadah haji.

Hatiku sangat...... .....sangat tersentuh mendengar jawaban itu. Sungguh sebuah jawaban sederhana yang sangat mulia. Bahkan mungkin kita yang memiliki nasib sedikit lebih baik dari si emang tukang bakso tersebut, belum tentu memiliki fikiran dan rencana indah dalam hidup seperti itu. Dan seringkali berlindung di balik tidak mampu atau belum ada rejeki.

Terus saya melanjutkan sedikit pertanyaan, sebagai berikut : "Iya memang bagus...,tapi kan ibadah haji itu hanya diwajibkan bagi yang mampu, termasuk memiliki kemampuan dalam biaya....".

Ia menjawab, " Itulah sebabnya Pak. Emang justru malu kalau bicara soal mampu atau tidak mampu ini. Karena definisi mampu bukan hak pak RT atau pak RW, bukan hak pak Camat ataupun MUI.

Definisi "mampu" adalah sebuah definisi dimana kita diberi kebebasan untuk mendefinisikannya sendiri. Kalau kita mendefinisikan diri sendiri sebagai orang tidak mampu, maka mungkin selamanya kita akan menjadi manusia tidak mampu. Sebaliknya kalau kita mendefinisikan diri sendiri, "mampu", maka Insya Allah dengan segala kekuasaan dan kewenangannya Allah akan memberi kemampuan pada kita".

"Masya Allah..., sebuah jawaban elegan dari seorang tukang bakso"

Hukum Truk Sampah


Selamat menikmati hidup yang  bebas dari "sampah". Marah, benci, iri,  dengki, dendam.
Suatu hari saya naik sebuah taxi dan menuju ke Bandara.
Kami melaju pada jalur yang benar ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parikr tepat di depan kami.

Supir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa cm dari mobil tersebut.
Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya dan mulai menjerit ke arah kami.
Supir taxi hanya tersenyum dan melambaim pada orang orang tersebut. Saya benar-benar heran dengan sikapnya yang bersahabat.


Maka saya bertanya, "Mengapa anda melakukannya? Orang itu hampir merusak mobil anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit!"

Saat itulah saya belajar dari supir taxi tersebut mengenai apa yang saya kemudian sebut "Hukum Truk Sampah".            Ia menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah.
Mereka berjalan keliling membawa sampah, seperti frustrasi, kemarahan, kekecewaan.
Seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya, dan seringkali mereka membuangnya kepada kita.

Jangan ambil hati, tersenyum saja, lambaikan tangan, berkati mereka, lalu lanjutkan hidup.
Jangan ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya kepada orang lain yang kita temui, di tempat kerja, di rumah atau dalam perjalanan.

Intinya, orang yang sukses adalah orang yang tidak membiarkan "truk sampah" mengambil alih hari-hari mereka dengan merusak suasana hati.
Hidup ini terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan penyesalan, maka:
Hidup itu 10% mengenai apa yang terjadi kepada kita, dan 90% tentang bagaimana kita menyikapinya.
Hidup bukan mengenai menunggu badai berlalu, tapi tentang bagaimana belajar menari di tengah hujan.

Kebohongan Ibu


Seorang ibu dlm hidupnya membuat  kebohongan.

1. Saat makan, jika makanan kurang, Ia akan memberikan makanan itu kpd anaknya dan berkata, "Cepatlah makan, ibu tdk lapar."

2. Wkt makan, Ia selalu menyisihkan ikan dan daging untuk anaknya dan berkata, "ibu tdk suka daging, makanlah, nak.."

3. Tengah mlm saat  dia sdg menjaga anaknya yg sakit, Ia berkata,
 "Istirahatlah nak, ibu msh blm ngantuk.."

4. Saat anak  sudah tamat sekolah, bekerja, mengirimkan uang untuk ibu. Ia  berkata, "Simpanlah untuk keperluanmu nak, ibu masih punya uang."

5. Saat anak sdh sukses, menjemput ibunya utk tinggal di rumah besar, Ia lantas berkata, "Rumah tua kita sangat nyaman, ibu tidak terbiasa tggl di sana."

6. Saat menjelang tua, ibu sakit keras,  anaknya akan menangis, ttp ibu msh bs tersenyum sambil berkata, "Jangan menangis, ibu tidak apa apa." Ini adalah kebohongan terakhir yg dibuat ibu.


7. Tidak peduli sebrp kaya kita, seberapa dewasanya kita, ibu slalu menganggap kita anak kecilnya, mengkhawatirkan diri kita tp tdk prnh membiarkan kita mengkhawatirkan dirinya.

8. Smoga smua anak di dunia ini bs menghargai setiap kebohongan seorang ibu....karena beliaulah malaikat nyata yg dikirim TUHAN untuk menjaga kita

SURAT DARI SEORANG IBU UNTUK MENANTU LAKI-LAKINYA


WAHAI MENANTUKU:
aku hanyalah seorang ibu yang berbicara atas nama diriku sendiri dengan melihat putriku sebagai istrimu dan engkau sebagai menantuku. bila engkau membaca pesan ini semoga engkau melihat pula bayang wajah ibu yang telah mengandung dan melahirkanmu, berdiri bersamaku tepat dihadapanmu.

WAHAI MENANTUKU:
bukankah engkau sudah berjanji akan menjadi imam dunia akherat untuk putriku. bukankah engkau juga telah bersumpah untuk membawanya hingga ke baka dan memberinya satu tiket ke surga.

WAHAI MENANTUKU:
bila ada kelemahan dari istrimu dan seribu lagi keburukan yang dilakukannya akibat kelemahan dan juga karena kekurangan darinya, bukankah menjadi tugasmu untuk mendidiknya sekarang, begitu yang seharusnya.


WAHAI MENANTUKU:
diajarkan kepadamu oleh Nabi bahwa seorang suami tak boleh membiarkan mata istrinya basah walau hanya serupa tetesan embun dini hari. bukankah engkau sebagai suaminya yang harus melindunginya dengan rasa tentram dan aman. maka berikanlah keteduhan bagi jiwanya.

WAHAI MENANTUKU:
engkau suami yang dipilih Tuhan untuk putriku, bersabarlah terhadap istrimu dan tetaplah bersikap lemah lembut padanya. bukankah engkau menikahinya atas nama Tuhanmu maka sayangi dan peliharalah istrimu dengan jalan Tuhan.

WAHAI MENANTUKU:
sebagian besar penghuni neraka adalah perempuan dan itu disebabkan mereka durhaka terhadap suaminya, maka selamatkanlah istrimu dari dosa yang lebih besar. bukankah nantipun engkau akan ditanya tentang tanggung jawab bagaimana kau mengurus mereka dan menjaga jalan surga untuk bisa di lalui oleh yang harus kau bawa serta.

WAHAI MENANTUKU:
engkau di ijinkan menghukum istrimu sewajarnya namun janganlah mengenai wajahnya dan jangan pula menyentuh tubuhnya hingga meninggalkan jejak luka. janganlah menghardiknya dengan kata-kata kasar dan umpatan yang merendahkan seolah engkau turut menistakan dirimu sendiri sebab ia juga adalah pakaianmu...

Semoga kelurga kalian bisa menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah, Aamiin

SEDEKAH YANG UTAMA


Shadaqah adalah baik seluruhnya, namun antara satu dengan yang lain berbeda keutamaan dan nilainya, tergantung kondisi orang yang bersedekah dan kepentingan proyek atau sasaran shadaqah tersebut. Di antara shadaqah yang utama menurut Islam adalah sebagai berikut:

1. Shadaqah Sirriyah

Yaitu shadaqah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Shadaqah ini sangat utama karena lebih medekati ikhlas dan selamat dari sifat pamer. Allah subhanahu wata’ala telah berfirman,
“Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. 2:271)

Yang perlu kita perhatikan di dalam ayat di atas adalah, bahwa yang utama untuk disembunyikan terbatas pada shadaqah kepada fakir miskin secara khusus. Hal ini dikarenakan ada banyak jenis shadaqah yang mau tidak mau harus tampak, seperti membangun sekolah, jembatan, membuat sumur, membekali pasukan jihad dan lain sebagainya.

Di antara hikmah menyembunyikan shadaqah kepada fakir miskin adalah untuk menutup aib saudara yang miskin tersebut. Sehingga tidak tampak di kalangan manusia serta tidak diketahui kekurangan dirinya. Tidak diketahui bahwa tangannya berada di bawah, bahwa dia orang papa yang tak punya sesuatu apa pun.Ini merupakan nilai tambah tersendiri dalam ihsan terhadap orang fakir.


Oleh karena itu Nabi shallallahu ‘alihi wasallam memuji shadaqah sirriyah ini, memuji pelakunya dan memberitahukan bahwa dia termasuk dalam tujuh golongan yang dinaungi Allah nanti pada hari Kiamat. (Thariqul Hijratain)

2. Shadaqah Dalam Kondisi Sehat

Bersedekah dalam kondisi sehat dan kuat lebih utama daripada berwasiat ketika sudah menjelang ajal, atau ketika sudah sakit parah dan tipis harapan kesembuhannya. Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam bersabda,
"Shadaqah yang paling utama adalah engkau bershadaqah ketika dalam keadaan sehat dan bugar, ketika engkau menginginkan kekayaan melimpah dan takut fakir. Maka jangan kau tunda sehingga ketika ruh sampai tenggorokan baru kau katakan, "Untuk fulan sekian, untuk fulan sekian." (HR.al-Bukhari dan Muslim)

3. Shadaqah Setelah Kebutuhan Wajib Terpenuhi

Allah subhanahu wata’ala telah berfirman,
“Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah, "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir.” (QS. 2:219)

Nabi shallallahu ‘alihi wasallam bersabda,
"Tidak ada shadaqah kecuali setelah kebutuhan (wajib) terpenuhi." Dan dalam riwayat yang lain, "Sebaik-baik shadaqah adalah jika kebutuhan yang wajib terpenuhi." (Kedua riwayat ada dalam al-Bukhari)

4. Shadaqah dengan Kemampuan Maksimal

Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alihi wasallam,
"Shadaqah yang paling utama adalah (infak) maksimal orang yang tak punya. Dan mulailah dari orang yang menjadi tanggunganmu." (HR. Abu Dawud)

Beliau juga bersabda,
"Satu dirham telah mengalahkan seratus ribu dirham." Para sahabat bertanya," Bagaimana itu (wahai Rasululullah)? Beliau menjawab, "Ada seseorang yang hanya mempunyai dua dirham lalu dia bersedakah dengan salah satu dari dua dirham itu. Dan ada seseorang yang mendatangi hartanya yang sangat melimpah ruah, lalu mengambil seratus ribu dirham dan bersedekah dengannya." (HR. an-Nasai, Shahihul Jami')

Al-Imam al-Baghawi rahimahullah berkata, "Hendaknya seseorang memilih untuk bersedekah dengan kelebihan hartanya, dan menyisakan untuk dirinya kecukupan karena khawatir terhadap fitnah fakir. Sebab boleh jadi dia akan menyesal atas apa yang dia lakukan (dengan infak seluruh atau melebihi separuh harta) sehingga merusak pahala. Shadaqah dan kecukupan hendaknya selalu eksis dalam diri manusia. Rasululllah shallallahu ‘alihi wasallam tidak mengingkari Abu Bakar radhiyallahu ‘anhuyang keluar dengan seluruh hartanya, karena Nabi tahu persis kuatnya keyakinan Abu Bakar dan kebenaran tawakkalnya, sehingga beliau tidak khawatir fitnah itu menimpanya sebagaimana Nabi khawatir terhadap selain Abu Bakar. Bersedekah dalam kondisi keluarga sangat butuh dan kekurangan, atau dalam keadaan menanggung banyak hutang bukanlah sesuatu yang dikehendaki dari sedekah itu. Karena membayar hutang dan memberi nafkah keluarga atau diri sendiri yang memang butuh adalah lebih utama. Kecuali jika memang dirinya sanggup untuk bersabar dan membiarkan dirinya mengalah meski sebenarnya membutuhkan sebagaimana yang dilakukan Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu dan juga itsar (mendahulukan orang lain) yang dilakukan kaum Anshar terhadap kaum Muhajirin.” (Syarhus Sunnah)

5. Menafkahi Anak Istri

Berkenaan dengan ini Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam bersabda,
"Seseorang apabila menafkahi keluarganya dengan mengharapkan pahalanya maka dia mendapatkan pahala sedekah." ( HR. al-Bukhari dan Muslim)

Beliau juga bersabda,
"Ada empat dinar; Satu dinar engkau berikan kepada orang miskin, satu dinar engkau berikan untuk memerdekakan budak, satu dinar engkau infakkan fi sabilillah, satu dinar engkau belanjakan untuk keluargamu. Dinar yang paling utama adalah yang engkau nafkahkan untuk keluargamu." (HR. Muslim).


6. Bersedekah Kepada Kerabat

Diriwayatkan bahwa Abu Thalhah radhiyallahu ‘anhu memiliki kebun kurma yang sangat indah dan sangat dia cintai, namanya Bairuha'. Ketika turun ayat,
"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai." (QS. 3:92)

Maka Abu Thalhah mendatangi Rasulullah dan mengatakan bahwa Bairuha' diserahkan kepada beliau, untuk dimanfaatkan sesuai kehendak beliau. Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam menyarankan agar ia dibagikan kepada kerabatnya. Maka Abu Thalhah melakukan apa yang disarankan Nabi tersebut dan membaginya untuk kerabat dan keponakannya.(HR. al-Bukhari dan Muslim)

Nabi shallallahu ‘alihi wasallam juga bersabda,
"Bersedakah kepada orang miskin adalah sedekah (saja), sedangkan jika kepada kerabat maka ada dua (kebaikan), sedekah dan silaturrahim." (HR. Ahmad, an-Nasa'i, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Secara lebih khusus, setelah menafkahi keluarga yang menjadi tanggungan, adalah memberikan nafkah kepada dua kelompok, yaitu:

  • Anak yatim yang masih ada hubungan kerabat, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala,
    ”(Yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang masih ada hubungan kerabat, atau orang miskin yang sangat fakir.” (QS. 90:13-16)

  • Kerabat yang memendam permusuhan, sebagaimana sabda Nabi,
    "Shadaqah yang paling utama adalah kepada kerabat yang memendam permusuhan.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan at-Tirmidzai, Shahihul jami')
7. Bersedekah Kepada Tetangga

Allah subhanahu wata’ala berfirman di dalam surat an-Nisa' ayat 36, di antaranya berisikan perintah agar berbuat baik kepada tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh. Dan Nabi juga telah bersabda memberikan wasiat kepada Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu,
"Jika engkau memasak sop maka perbanyaklah kuahnya, lalu bagilah sebagiannya kepada tetanggamu." (HR. Muslim)

8. Bersedekah Kepada Teman di Jalan Allah.

Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam bersabda,
"Dinar yang paling utama adalah dinar yang dinafkahkan seseorang untuk keluarganya, dinar yang dinafkahkan seseorang untuk kendaraannya (yang digunakan) di jalan Allah dan dinar yang diinfakkan seseorang kepada temannya fi sabilillah Azza wa Jalla." (HR. Muslim)

9. Berinfak Untuk Perjuangan (Jihad) di Jalam Allah

Amat banyak firman Allah subhanahu wata’ala yang menjelaskan masalah ini, di antaranya,
“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwa pada jalan Allah.” (QS. 9:41)

Dan juga firman Allah subhanahu wata’ala,
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. 49:15)

Di dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu ‘alihi wasallam bersabda,
"Barang siapa mempersiapkan (membekali dan mempersenjatai) seorang yang berperang maka dia telah ikut berperang." (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Namun perlu diketahui bahwa bersedekah untuk kepentingan jihad yang utama adalah dalam waktu yang memang dibutuhkan dan mendesak, sebagaimana yang terjadi pada sebagian negri kaum Muslimin. Ada pun dalam kondisi mencukupi dan kaum Muslimin dalam kemenangan maka itu juga baik akan tetapi tidak seutama dibanding kondisi yang pertama.

10. Shadaqah Jariyah

Yaitu shadaqah yang pahalanya terus mengalir meskipun orang yang bersedekah telah meninggal dunia. Nabi shallallahu ‘alihi wasallam bersabda,
"Jika manusia meninggal dunia maka putuslah amalnya kecuali tiga hal; Shadaqah jariyah, ilmu yang diambil manfaat dan anak shalih yang mendoakannya." (HR. Muslim).

Di antara yang termasuk proyek shadaqah jariyah adalah pembangunan masjid, madrasah, pengadaan sarana air bersih dan proyek-proyek lain yang dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh masyarakat.

JAGALAH SIKAP dan PERILAKU KITA


Saya menabrak seorang yang tidak dikenal ketika  lewat. “Oh, maafkan saya” adalah reaksi saya. Ia berkata, “Maafkan saya juga; Saya tidak melihat Anda.” Orang tidak dikenal itu, juga saya, berlaku sangat sopan.

Akhirnya kami berpisah dan mengucapkan selamat tinggal.

Namun cerita lainnya terjadi di rumah, lihat bagaimana kita memperlakukan orang-orang yang kita kasihi, tua dan muda. Pada hari itu juga, saat saya tengah memasak makan malam, anak lelaki saya berdiri diam-diam di samping saya. Ketika saya berbalik, hampir saja saya membuatnya jatuh. “Minggir,” kata saya dengan marah.

Ia pergi, hati kecilnya hancur. Saya tidak menyadari betapa kasarnya kata-kata saya kepadanya.


Ketika saya berbaring di tempat tidur, dengan halus Tuhan berbicara padaku, “Sewaktu kamu berurusan dengan orang yang tidak kau kenal, kesopanan kamu gunakan, tetapi anak-anak yang engkau kasihi, sepertinya engkau perlakukan dengan sewenang-wenang. Coba lihat ke lantai dapur, engkau akan menemukan beberapa kuntum bunga dekat pintu.”

“Bunga-bunga tersebut telah dipetik sendiri oleh anakmu; merah muda, kuning dan biru. Anakmu berdiri tanpa suara supaya tidak menggagalkan kejutan yang akan ia buat bagimu, dan kamu bahkan tidak melihat matanya yang basah saat itu.”

Seketika aku merasa malu, dan sekarang air mataku mulai menetes. Saya pelan-pelan pergi ke kamar anakku dan berlutut di dekat tempat tidurnya, “Bangun, nak, bangun,” kataku. “Apakah bunga-bunga ini engkau petik untukku?” Ia tersenyum, ” Aku menemukannya jatuh dari pohon. “Aku mengambil bunga-bunga ini karena mereka cantik seperti Ibu. Aku tahu Ibu akan menyukainya, terutama yang berwarna biru.”

Aku berkata, “Anakku, Ibu sangat menyesal karena telah kasar padamu; Ibu seharusnya tidak membentakmu seperti tadi.”


Si kecilku berkata, “Oh, Ibu, tidak apa-apa. Aku tetap mencintaimu.”
Aku pun membalas, “Anakku, aku mencintaimu juga, dan aku benar-benar menyukai bunga-bunga ini, apalagi yang biru.”

Apakah anda menyadari bahwa jika kita mati besok, perusahaan di mana kita bekerja sekarang bisa saja dengan mudahnya mencari pengganti kita dalam hitungan hari? Tetapi keluarga yang kita tinggalkan akan merasakan kehilangan selama sisa hidup mereka.

Mari kita renungkan, kita melibatkan diri lebih dalam kepada pekerjaan kita ketimbang keluarga kita sendiri, suatu investasi yang tentunya kurang bijaksana, bukan?

BATU KECIL


Seorang pekerja pada proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada di bawahnya.

Pekerja itu berteriak-teriak, tetapi temannya tidak bisa mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia saja.


Oleh karena itu untuk menarik perhatian orang yang ada di bawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam di depan temannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil uangitu lalu bekerja kembali.


Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang kedua pun memperoleh hasil yang sama. Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu melemparkannya ke arah orang itu. Batu itu tepat mengenai kepala temannya, dan karena merasa sakit, temannya menengadah ke atas?
Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesannya.

Alloh kadang-kadang menggunakan cobaan-cobaan ringan untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Seringkali Alloh melimpahi kita dengan rahmat, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Karena itu, agar kita selalu mengingat kepadaNya, Alloh sering menjatuhkan "batu kecil" kepada kita.

Butuh Kesabaran


Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran… “Ayah, ayah” kata sang anak…
“Ada apa?” tanya sang ayah…..

“aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek…

aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! … aku capel, sangat capek …

aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung…aku ingin jajan terus!


aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati…

aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku…

aku capek ayah, aku capek menahan diri…aku ingin seperti mereka…mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak mulai menangis…

Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata ” anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang… lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang… aku benci jalan ini ayah” … sang ayah hanya diam.

Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang…


“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.

“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.
” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah…?”
” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”
” Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu”

” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah? alhamdulillah”
” Nah, akhirnya kau mengerti”
” Mengerti apa? aku tidak mengerti”

” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi… bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga… dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah.. seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”

” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”

” Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat … begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi… ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri… maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri… seorang pemuda muslim yang kuat, yang tetap tabah dan istiqomah karena ia tahu ada Allah di sampingnya… maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang… maka kau tau akhirnya kan?”

” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini … sekarang aku mengerti … terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain terlempar ”
Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.

KEMAUAN DAN KEYAKINAN


Bersyukurlah kalian atas apa yang telah diberikan Allah SWT kepada kalian . Karena tidak setiap orang dapat merasakan nikmat memiliki kelengkapan tubuh seperti kalian . Namun ingatlah , besok , lusa atau satu detik dari sekarang Allah SWT dapat mencabut salah satu nikmat itu . Oleh karena itu , gunakanlah nikmat tersebut untuk hal – hal yang bermanfaat , tentunya untuk kebaikan terhadap sesama . Tapi , janganlah kalian berputus asa atas apa yang telah di berikan Allah SWT kepada kalian , karena yang pasti Allah maha tahu apa yang terbaik untuk kita . ?

Pada cerita kali ini saya terinspirasi dari saudara kita yang kurang beruntung , namun saya sangat kagum kepada mereka . Karena belum tentu kita yang sempurna ini dapat melakukan hal seperti apa yang mereka lakukan .


Cobalah renungi sejenak , apabila satu hari saja kedua mata kita ini ditutup , begitu banyak hal yang mudah dilakukan akan terasa sangat sulit . Contohnya , Bagaimana kita bisa membaca jika kita tidak melihat tulisan ? Bagaimana kita bisa berjalan ke suatu tempat jika kita tidak bisa melihat jalan ? Dan masih banyak bagaimana – bagaimana lainnya jika saya jabarkan satu persatu yang biasa mudah kita lakukan akan terasa sulit .

Dan cobalah renungkan sekali lagi , Jika kita tidak dapat melihat seumur hidup kita , apa yang akan kita lakukan ? Kebanyakan orang yang mengalami ini akan putus asa dan mengambil jalan pintas saja seperti bunuh diri . Naudzubillahiminzalik .

Namun saya sungguh kagum kepada saudara – saudara kita yang sejak lahir tidak dapat melihat indahnya dunia ini . Berbeda dengan kita , Kita yang di anugerahi kesempurnaan oleh Allah SWT , bisa melihat dan merasakan indahnya dunia ini . Kita bisa melihat Matahari , Bulan , Pantai , Danau , Gunung , Pohon – pohon yang menjulang tinggi , wajah yang tampan , wajah yang cantik , dan banyak sekali ciptaan – ciptaan Allah SWT yang takkan pernah habis jika kita berfikir . Tapi sangat disayangkan , nikmat yang Allah berikan kepada kita terkadang lebih banyak dilakukan untuk hal – hal yang tidak bermanfaat dan menjurus kemaksiatan .

Namun disinilah Allah SWT memberikan nilai positif kepada saudara kita itu . Allah SWT tidak ingin jika orang – orang tersebut melihat hal – hal yang tidak bermanfaat dan akan di siksa di hari akhir nanti .

Namun bukan hal itu yang akan saya sampaikan pada cerita saya kali ini .
Saudara kita itu sudah terbiasa berjalan kesuatu tempat tanpa harus tersesat dan dapat pulang kembali kerumahnya walaupun ia tidak melihat . Padahal banyak sekali hal – hal yang akan menghalanginya untuk dapat sampai ketempat tujuan . Seperti , jatuh ke suatu lubang , tersandung batu , membentur tembok , menabrak pagar , bahkan hal yang dapat mecelakan dirinya . Namun semua itu tidak menjadi halangan baginya .

Mengapa demikian ?

Kita bisa mengambil nilai positif dari cerita diatas .
Dalam hidup ini , kita selalu ditakutkan oleh sesuatu yang belum terjadi . Kita bisa mengibaratkan mimpi kita adalah tempat yang di tuju saudara kita . Dan rintangan yang akan menghalangi saudara kita untuk sampai ketempat tujuaannya adalah tantangan untuk mewujudkan mimpi kita .

Kemauan untuk mewujudkan mimpi kita belum cukup jika tidak adanya keyakinan dalam mengarunginya .

Adanya kemauan dari dalam diri adalah modal utama untuk mewujudkan mimpi kita . Kemauan dari dalam diri akan terwujud jika kita benar – benar menjalani dan merencanakannya dengan matang . Sehingga kita bisa dengan mudah mewujudkan mimpi kita .

Sedangkan keyakinan adalah motivasi dari dalam diri kita bahwa kita akan menggapai mimpi kita .

Walaupun banyak sekali rintangan untuk mendapatkannya . Layaknya saudara kita tadi saat berjalan menuju suatu tempat , ia bisa saja tersesat , jatuh , bahkan mencelakakan dirinya . Namun walaupun begitu ia tetap yakin dan tegar , bahwa ia pasti dapat mencapai tempat tersebut .

Begitu pula hidup ini , walaupun gagal ada di depan mata kita . Dengan keyakinan kita bisa meraih mimpi kita . Yakinlah Allah selalu bersama kita , Sehingga tidak ada rasa takut dalam diri kita . Yakinlah bahwa Allah akan menolong kita , dan akan mengulurkan tangan-Nya jika kita terjatuh .

Walaupun kita gagal menggapainya , ingatlah bahwa kita hanya terjatuh . Kita bisa bangkit kembali dan terus berjalan menuju mimpi kita . ?

Alhamdulillah....

Kata yang sangat dekat buat kita,menunjukan rasa syukur kita atas nikmat yang allah berikan kepada kita secara gratis( cuma-cuma), kalau yang namanya gratisan pasti byk yang suka, itulah rasa cintanya Allah kepada kita, kurang apa lagi cobaaa,,hayooo…

Mau hitung-hitungan, pernah melihat orang yangkena penyakit asma, mereka harus menggunakan alat bantu untuk mengendurkan bronkiolus,,yang hanya bisa digunakan 70kali hisapan, sedangkan harganya Rp 21.000,-, jadi kalau kita mau menghitung 21.000 dibagi 70 = 300, harga untuk sekali kita menarik nafas itu Rp 300 , mungkin hari ini saja kita mungkin menghabiskan 2 juta rupiah ,hanya untuk bernafas.

Belum lagi jantung kita, selalu berdenyut tanpa henti-hentinya. 1 menit 70 kali denyutan, 1hari 100.000 kali denyutan, 1 tahun 40 juta kali denyutan,, seandainya jika jantung kita minta istirahat 2 menit saja, apa yang terjadi ,,,,hmm.. Namun Allah masih memberika itu semua secara gratis.

“Dan jika kau jadikan ranting-ranting pepohonan sebagai penanya, dan lautan sebagai tintanya, maka kau tidak akan sanggup menulis nikmat Allah”.



Ada sebuah cerita, ada seorang tukang butut yang menabung begitu lama hanya untuk membeli sepatu baru. Dan akhirnya dia memilikinya, masih runing di pakai smbil wajah yg gembira dibwa ke sebuah musholla untuk sholat zuhur….ketka pulang solat di lihatnya ketempat ia meletakkan sepatu yg tadi, ternyata sepatunya sudah tiada ( bagaimana perasaannya saat itu,) Dan ia pun mengerutu kepada Allah.

“Ya Allah , sungguh kejamnya dirimu, aku menabung bernulan-bulan hanya untuk membeli sepatu namun engkau mengambillnya ,sunnguh kejam engkau ya Allah”.

Sambil mengerutu ia keluar dari musholla itu, ketika ia hendak pergi , ia melihat seorang pemuda sedang berjalan menuju musholla namun dengan tongkat,karna kakinya satu patah,, dan tukang butut tadi langsung menyesali perkataanya tadi dengan Allah , sambil mengucapkan ” ya Allah trima kasih, engkau masih mengambil sepatu ku , bukan kakiku”.

Rasa syukur atas segala nikmat Allah , tak sepantasnya kita tarik dari diri kita, bahkan harus selalu ditingkatkan,,

Alhamdulillah

Semua ada Hikmahnya


Ada seorang Pria yang buta huruf bekerja sebagai penjaga sekolah. Sudah ± 20 tahun dia bekerja disana.

Suatu hari kepala sekolah itu digantikan dan diterapkan aturan baru. Semua pekerja harus bisa membaca dan menulis maka penjaga yang buta huruf itu, terpaksa tidak bisa bekerja lagi.

Awalnya, dia sangat sedih. Dia tidak berani langsung pulang ke rumah dan memberitahukan istrinya. Dia berjalan pelan menelusuri jalanan.Tiba² muncullah ide untuk membuka kios di jalanan itu. Tidak disangka, usahanya sukses, dari satu kios sampai jadi beberapa kios.Kini dia jadi seorang Pengusaha yang sukses dan kaya.

Suatu hari, dia pergi ke bank untuk membuka rekening, namun karena buta huruf, dia tidak bisa mengisi formulir dan karyawan Bank yang membantunya.

Karyawan Bank berkata, : "Wah, Bapak buta huruf saja bisa punya uang sebanyak ini, apalagi kalau bisa membaca dan menulis, pasti lebih kaya lagi"


Dengan tersenyum dia berkata, : "Kalau saya bisa membaca dan menulis, saya pasti masih menjadi penjaga sekolah"

Apa yang merupakan musibah, bisa saja BERKAT."

Dibalik masalah, Pasti ada Berkat...?

Jadi sikapilah dengan SABAR & BIJAK ...

Lakukan bagian kita secara maksimal dan biarlah TUHAN melakukan bagianNYA... Sekalipun seolah² tiada pertolongan dan jalan keluar dalam masalah dan Pergumulan hidup kita.

MENGALIRLAH SEPERTI AIR dan JANGAN BERONTAK MENYALAHKAN TUHAN.Karena manusia hanya mengetahui apa yang di depan mata, Tetapi TUHAN MENGETAHUI JAUH KE DEPAN TENTANG RENCANA YANG INDAH BAGI MEREKA YANG MENGASIHI DIA.(*)

BERKAT (*)Tak selalu berupa emas, intan permata atau uang banyak.Bukan pula saat kita tinggal dirumah mewah dan pergi bermobil......Namun BERKAT adalah ....Saat kita kuat dalam keadaan putus asa....Mampu tetap bersyukur ketika tak punya apa-apa......Mampu tersenyum saat diremehkan...Mampu tetap taat walau hidup teramat berat.

Tularkan Kebahagiaan

Seorang pemuda berangkat kerja dipagi hari. Memanggil taksi, dan naik...

'Selamat pagi Pak,'...katanya menyapa sang sopir taksi terlebih dulu..., 'Pagi yg cerah bukan?' sambungnya sambil tersenyum,... lalu bersenandung kecil...

Sang sopir tersenyum melihat keceriaan penumpangnya, dgn senang hati, Ia melajukan taksinya...
Sesampainya ditempat tujuan.. Pemuda itu membayar dgn selembar 20 ribuan, utk argo yg hampir 15 ribu...

'Kembaliannya buat bpk saja... selamat bekerja Pak..' kata pemuda dgn senyum...
'Terima kasih...' jawab Pak sopir taksi dgn penuh syukur...


'Wah.. aku bisa sarapan dulu nih... Pikir sopir taksi itu...
Dan ia pun menuju kesebuah warung.

'Biasa Pak?' tanya si mbok warung.
'Iya biasa.. Nasi sayur... Tapi.. Pagi ini tambahkan sepotong ayam'..jawab Pak sopir dgn tersenyum.

Dan, ketika membayar nasi , di tambahkannya seribu rupiah 'Buat jajan anaknya si mbok,.. 'begitu katanya.

Dgn tambahan uang jajan seribu, pagi itu anak si mbok berangkat kesekolah dgn senyum lebih lebar.

Ia bisa membeli 2 buah roti pagi ini... Dan diberikannya pada temannya yg tdk punya bekal.

Begitulah...cerita bisa berlanjut.. Bergulir... .seperti bola salju...

Pak sopir bisa lebih bahagia hari itu..., Begitu juga keluarga si mbok...
Teman2 si anak...
keluarga mrk...
Semua tertular kebahagiaan...

Kebahagiaan, seperti juga kesusahan, bisa menular kpd siapa saja disekitar kita...

Kebahagiaan adalah sebuah pilihan...
Siapkah kita menularkan kebahagiaan hari ini??

Bisa menerima itu adalah berkah...
Tapi bisa memberi adalah anugerah....

Semoga sisa hidup kita selalu bahagia dan membuat org lain bahagia dgn keberadaan kita,

Mari selalu berbagi, semoga ada arus membahagiakan yg terus berputar, dan jgn pernah dengki dgn kebahagiaan yg dimiliki org lain, apalagi berusaha menghilangkannya. Sambutlah pagi ini dengan selalu tersenyum manis dan keceriaan.

SEBATAS TAMU


Kehidupan kita di dunia hanyalah tamu.

Karena tamu maka kehadiran kita hanyalah sementara.

Kaya atau miskin hanyalah sementara.

Segala kejayaan atau kegagalan hanyalah sekian puluh tahun.
Jabatan, kedudukan, popularitas & kemuliaan tidak selamanya.

Tidak ada yg menjadi bapak atau ibu selamanya.

Tidak ada suami atau isteri yg abadi.

Tidak ada presiden atau raja selamanya.

Tidak ada direktur atau manager yg abadi, Sebab kita semua hanya tamu.

Karena tamu, begitu waktunya tiba, kita semua harus beranjak pergi...


Semua harta benda, emas permata, rumah & kendaraan hanyalah pinjaman.

Walaupun semua aset adalah hasil jerih payah keringat kita,

Walaupun kita mempunyai surat kemilikan yg sah & semua harta benda atas nama kita secara hukum,

Namun semuanya hanyalah kemilikan sementara,
Hanyalah pinjaman!!

Karena pinjaman, begitu waktunya tiba, harus dikembalikan.

Semua yg ada di badan kita,
yg terkalung di leher, terselip di jari, yg dikenakan di pergelangan tangan, yg tersimpan di saku, tersimpan di lemari besi, semua harus dikembalikan sama seperti ketika kita belum memilikinya!

"Ketika lahir dua tangan kita kosong, ketika meninggal kedua tangan kita juga kosong..."

Waktu datang kita tidak membawa apa-apa,

Waktu pergi kita juga tidak membawa apa pun

Jangan sombong karena kaya & berkedudukan, jangan minder karena miskin dan hina, bukankah kita semua hanyalah tamu & smua milik kita hanyalah pinjaman !!

TETAPLAH RENDAH HATI seberapapun tinggi kedudukan kita dan

TETAPLAH PERCAYA DIRI seberapapun kekurangan kita . hanya satu kepunyaan kita yang bukan pinjaman yaitu amal perbuatan .

CARA PANDANG KITA


Pasangan muda yang baru menikah menempati rumah di sebuah komplek perumahan.

Suatu pagi, sewaktu sarapan, si istri melalui jendela kaca. Ia melihat tetangganya sedang menjemur kain.

"Cuciannya kelihatan kurang bersih ya", kata sang istri.
"Sepertinya dia tidak tahu cara mencuci pakaian dengan benar.
Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus."

Suaminya menoleh, tetapi hanya diam dan tdk memberi komentar apapun.


Sejak hari itu setiap tetangganya menjemur pakaian, selalu saja sang istri memberikan komentar yg sama tentang kurang bersihnya si tetangga mencuci pakaiannya.

Seminggu berlalu, sang istri heran melihat pakaian2 yang dijemur tetangganya terlihat cemerlang dan bersih, dan dia berseru kepada suaminya:

"Lihat, sepertinya dia telah belajar bagaimana mencuci dengan benar. Siapa ya kira2 yang sudah mengajarinya? "

Sang suami berkata, "Saya bangun pagi2 sekali hari ini dan membersihkan jendela kaca kita."

Dan begitulah kehidupan.
Apa yang kita lihat pada saat menilai orang lain tergantung kepada kejernihan pikiran (jendela) lewat mana kita memandangnya..

Jika hati kita bersih, maka bersih pula pikiran kita.

Jika pikiran kita  bersih, maka bersih pula perkataan kita.

Jika perkataan kita  bersih (baik), maka bersih (baik) pula perbuatan kita.

Hati, pikiran, perkataan dan perbuatan kita mncerminkan hidup kita.

Jika ingin hidup kita berkembang, maju, dan sukses. Maka kita hrs menjaga hati, pkiran, perkataan dan Perbuatan kita
Krn itulah segala" nya.

HATI menentukan PIKIRAN..

PIKIRAN menentukan PERKATAAN & PERBUATAN

Tolong bacakan surah Al Fatihah itu


Tolong bacakan surat Al-Fatihah itu!" pinta kyai.

"Memangnya ada apa pak kyai, kok tiba-tiba ingin mendengar saya baca Al-Fatihah?!" tanya si pengusaha."
"Sudah baca saja... saya mau dengar!" tukas kyai.

Maka sang pengusaha itu pun mulai membaca surat pertama Alquran.

"Bismillahirrahmanirrahim...
Alhamdulillahi rabbil alamiin...Ar rahmaanir rahiim... Maliki yaumiddiin... Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iin..."

"Sudah-sudah cukup..., Berhenti sampai di situ!" pinta pak kyai.

Si pengusaha pun menghentikan bacaan.

"Ayat yang terakhir sampeyan baca itu mengerti tidak maksudnya?!" tanya pak kyai.


"Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iin..., pak Kyai?" tanya si pengusaha menegaskan.

"Ya, yang itu!" jawab kyai.

"Oh itu saya sudah tahu artinya... kepada-Mu ya Allah kami mengabdi... kepada-Mu ya Allah kami memohon pertolongan!" tandas si pengusaha.

Pak kyai lalu berujar enteng, "Oh, rupanya masih sama Al-Fatihah sampeyan dengan saya punya!"

Si pengusaha memperlihatkan raut kebingungan di wajahnya. "Maksud pak kyai...?!" tanya si pengusaha heran.

"Saya kira Al-Fatihah sampeyan sudah terbalik menjadi iyyaka nasta'iin wa iyyaka na'budu!" jawab pak kyai.

Si pengusaha malah bertambah bingung mendengar penjelasan pak kyai, ia pun berkata, "Saya masih belum mengerti pak Kyai!"

Pak kyai tersenyum melihat kebingungan sang pengusaha, beliau pun menjelaskan, "tadi sampeyan bilang kalau menang tender maka sampeyan akan sedekah ke pesantren ini. Menurut saya itu mah iyyaka nasta'iin wa iyyaka na'budu. Kalau Al-Fatihah sampeyan gak terbalik, pasti sampeyan sedekah dulu ke pesantren ini, insya Allah pasti menang tender!"

Mari Biasakan STW (Sholat Tepat Waktu)


Ada artikel yg berisi dialog seseorang yg sedang mengisi bensin di suatu SPBU dng seorang satpam disitu.

Penanya : “Kerja disini digaji pak?”

Satpam : “Iya dong pak.”

Penanya : “Alhamdulillah ya, masih bisa kerja dan digaji. Sementara ada orang lain yg tdk punya pekerjaan apalagi digaji”

Satpam : “Iya sih, pak. Tapi, saya bosan pak, sudah 7 tahun begini terus … jadi satpam aja. Gaji pun naik ala kadarnya.”

Penanya : “Ooo begitu ya pak. Oh ya, sudah sholat pak?”


Satpam : “Belum. Nanti aja, tanggung. Jam 5-an aja deh.”

Penanya : “Wah, sekarang jam 3-an, waktunya ashar.

Kalau bapak sholat jam 5 berarti menunda sholat 2 jam.

Kalau satu hari ada 5 waktu sholat, rata-rata bapak menunda 5 x 2 jam = 10 jam.
Artinya Satu minggu bapak menunda 7 x 10 jam = 70 jam.
Satu bulan 4 x 70 jam = 280 jam.
Satu tahun bapak menunda 12 x 280 jam = 3360 jam.
Dan akhirnya selama 7 tahun bapak telah menunda sholat selama 7 x 3360 jam = 23520 jam atau sama dengan 3 tahun.

Nah, jadi dari 7 tahun yg bapak merasa bosan itu, bapak telah kehilangan 3 tahun menunda sholat, padahal dalam sholat ada doa mohon rezeki, shg sama aja bapak juga tidak keberataan kalau rezekinya juga ditunda kan ?”

Satpam : “Wah, iya ya pak. Banyak banget ya ruginya.”

Penanya : “Iya pak. Jadi wajar kalau rezeki bapak tertunda juga kan ?.”

Penanya : “Jadi Sholatlah tepat waktu pak. Kalau sudah bisa, sholatlah berjama’ah,  kalau sudah bisa, tambahkan dng yg sunah, kalau sudah bisa, lengkapi dng sholat Dhuha dan Tahajud.
Lalu sempurnakan dengan sedekah.”

Satpam : “Iya pak, astaghfirullah.
Jadi selama ini saya sendiri yg menjadi penyebab tertundanya rezeki Allah turun.”

Penanya : Betul Pak, tapi tidak ada kata terlambat untuk berubah ke hal yang lebih baik...Betul kan Pak ?"

Satpam : "Iya Pak, Insya Allah...Moga mulai hari ini saya selalu bisa untuk sholat tepat waktu.."

Penanya : " Aamiin ya Rabbal 'Aalamiin "

Saya mengajak ini krn kita semua hakikatnya bersaudara.
Selamat melaksanakan sholat saudaraku
Semoga saya dan Anda semua dibantu Allah untuk senantiasa shalat tepat pada Waktunya... Aamiin.

Semua Hanya akan Jadi Masa Lalu


Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa,sedang ketegaran akan lebih dikenang nanti.

Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,mengapa tidak dinikmati saja,sedang ratap tangis tidak akan mengubah apa-apa.

Jikalah luka kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya,mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa,sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama.

Jikalah benci dan marah akan menjadi masa lalu pada akhirnya,mengapa mesti diumbar sepuas rasa,sedang menahan diri adalah lebih berpahala.

Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,mengapa mesti tenggelam di dalamnya,sedang tobat itu lebih utama.


Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri,sedang kedermawanan justru akan melipatgandakannya.

Jikalah kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti membusung dada,
sedang dengannya manusia diminta memimpin dunia.

Jikalah cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama,
sedang memberi akan lebih banyak memiliki arti.

Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya,mengapa mesti dirasakan sendiri,sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna.

Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya,mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka,sedang begitu banyak kebaikan bisa dicipta.

Untuk kalian yang sedang merasakan penderitaan,kesedihan,
kekecewaan, penyesalan,kegagalan.

Ayo saudara-saudariku bangkitlah, tersenyumlah,mengapa kita biarkan diri tenggelam,sedangkan ia akan menjadi masa lalu pada akhirnya...

2 Dongeng Impian yang Bisa Merusak Pernikahan

Mimpi indah tentang pernikahan banyak Anda ketahui lewat dongeng impian. Hati-hati, impian yang salah justru bisa membuat pernikahan Anda menjadi mimpi buruk.

Mulai dari dongeng Cinderella sampai Bawang Merah Bawang Putih semua bicara tentang cinta. Umumnya bercerita tentang pangeran yang datang, jatuh cinta, lalu berakhir indah selamanya.

Hampir semua orang tahu kalau itu hanya sekadar cerita. Tapi tak sedikit yang diam-diam punya impian kejadian tersebut bisa menjadi nyata.

Ketika memiliki hubungan yang sesungguhnya, tak jarang seseorang tetap memiliki impian. Hati-hati dalam mengharap impian yang terinspirasi dari negeri dongeng. Jika tak segera bangun ke realita, bisa jadi hubungan Anda yang berantakan.

Mimpi Tentang Pangeran Tampan

Di semua cerita dongeng, figur pangeran digambarkan sebagai sosok yang tampan. Bahkan ketika ia adalah seekor kodok, akhirnya pun berubah menjadi pria yang gagah dan rupawan. Tak hanya tampan, figur pangeran umumnya bergelimang harta dan baik hati. Karena itu tak heran jika banyak wanita yang punya mimpi akan bertemu dengan sosok 'pangeran' dalam dunia nyata.

Ketika Anda mempunyai impian seperti ini, sadarilah kalau Anda sendiri bukanlah Cinderella. Pangeran dalam dunia nyata yang paling penting bersifat setia dan mencintai Anda apa adanya. Tak ada gading yang tak retak. Kesempurnaan hanyalah milik negeri dongeng. Sadarilah kalau diri Anda sendiri juga belum tentu sempurna. Bisa saling melengkapi kekurangan masing-masing justru adalah kelebihan yang dimiliki oleh manusia di dunia nyata. Jangan hanya fokus pada kekurangannya tapi hargai juga kelebihan yang dimiliki pasangan.

Bahagia Selama-lamanya

"Dan mereka hidup bahagia selamanya," begitulah umumnya akhir buku dongeng tentang cinta. Hampir semua orang pastinya menyadari kalau hal ini hanya benar-benar ada di negeri dongeng. Tak ada yang namanya pernikahan tanpa masalah. Penyatuan dua orang yang berbeda umumnya memang akan menimbulkan konflik. Belum lagi masalah lain dari pihak ketiga atau keluarga.

Sadarilah, tak ada hubungan yang benar-benar bebas konflik. Justru, konflik-konflik tersebutlah yang bisa membuat hubungan Anda semakin kuat dan kompak. Belajarlah berkomunikasi yan baik dan menghadapi masalah bersama-sama. Jika Anda bisa menghadapi konflik dengan baik, kualitas hubungan Anda juga pasti lebih baik. Ibaratnya laut, tentu akan sangat membosankan jika Anda hanya berlayar di laut tanpa ombak.

Intinya, jangan menjadikan dongeng sebuah patokan untuk mengukur keberhasilan hubungan Anda. Kaki Anda mungkin tidak melayang akan saat ciuman pertama atau suami Anda bukanlah ksatria berkuda putih. Namun Anda berdua kini telah memutuskan untuk menjalani sebuah hubungan pernikahan. Biarkanlah dongeng itu tetap di dalam buku cerita dan cari sendiri arti hubungan sempurna untuk Anda.

Prasangka baik terhadap Allah

Seseorang mengeluh pada Ustadz, 'Dimanakah keadilan Allah, telah lama aku meminta dan memohon padaNya namun tak pernah dikabulkan.. aku shalat, puasa, bersedekah, berbuat kebajikan.. tapi tak satupun keinginanku dikabulkan.

Padahal seorang teman yang ibadahnya kacau, bicaranya menyinggung hati, akhlaknya buruk, tapi apa yang dimintanya terkabul dengan cepat. Oh sungguh Allah tidak adil..'
Ustad berkata, 'Pernahkah engkau didatangi pengamen?'
'Pernah, tentu saja' Kata orang itu serius.

'Bayangkan jika pengamen itu berpenampilan seram, bertato, bertindik, nyanyiannya tak merdu memekakkan telinga, apa yang kau lakukan?' Orang itu menjawab, 'segera kuberi uang agar dia cepat berlalu dari hadapanku'


'Lalu bagamana jika pengamen itu besuara merdu mendayu, menyanyi dengan sopan dan penampilannya rapi lagi wangi, apa yg kau lakukan?' 'Kudengarkan dan kunikmati hingga akhir lagu lalu kuminta ia bernyanyi lagi sekali lagi dan tambah lagi..', kata orang itu sambil tertawa.

'Kalau begitu bisa saja Allah bersikap begitu pada kita hambaNya. Jika ada manusia yang berakhlak buruk dan dibenciNya berdoa dan memohon padaNya, mungkin akan dia firmankan pada malaikat 'Cepat berikan apa yang dia minta. Aku muak dengan pintanya. Tapi bila yang menadahkan tangan adalah hamba yang sholeh yang rajin bersedekah, maka mungkin saja Allah berfirman pada malaikatNya : Tunggu. Tunda dulu apa yang dipintanya, aku menyukai doa-doanya, Aku menyukai isak-tangis nya. Aku tak ingin dia menjauh dari Ku setelah mendapat apa yg dipintanya. Aku ingin mendengar tangisnya karena Aku mencintainya..'
Simak hadith Qudsi ini:

"Sesungguhnya Allah berfirman: "Aku sebagaimana prasangka hambaku kepada-Ku. Aku bersamanya jika ia berdoa kepada-Ku." [HR.Turmudzi]


Kesimpulan kisah di atas? Selalulah bersangka baik pada Allah karena kita tidak tahu apa yang terbaik bagi diri kita..
Subhanallah...

Jangan Terlalu Cepat Mengambil Kesimpulan


Dahulu kala ada seorg petani miskin memiliki seekor kuda putih yg sangat cantik dan gagah.

Suatu hari seorg saudagar kaya ingin membeli kuda tsb & menawarkan harga yg sangat tinggi. Sayang si petani tdk menjualnya. Teman2nya menyayangkan & mengejek dia krn tak mau menjual kuda tsb.

Keesokan harinya kuda itu hilang dari kandangnya. Teman2nya berkata: "sungguh jelek nasibmu, pdhal kalau kemarin dijual kamu jadi kaya, kini kudamu hilang." Sipetani diam saja.

Beberapa hari kemudia kudanya kembali bersama 5 ekor kuda lainnya. Lalu teman2nya berkata:"Wah, beruntung sekali nasibmu, ternyata kudamu membawa keberuntungan." Sipetani hanya diam saja.


Beberapa hari kemudian anak si petani yg sedang melatih kuda2 baru terjatuh dan kakinya patah. Teman2 nya kembali dan berkata:"Rupanya kuda2 itu membawa sial, lihat sekarg anakmu patah kakinya." Dan sipetani tetap diam tanpa komentar.

Seminggu kemudian terjadi perang diwilayah itun semua anak muda di desa dipaksa utk berperang kecuali anak sipetani karena kakinya patah. Teman2nya mendatanginya sambil menangis;"beruntung sekali nasibmu anakmu tdk ikut berperang, kami harus kehilangan anak2 kami."

Sipetani lalu berkomentar:"Jgnlah terlalu cepat membuat kesimpulan dgn mengatakan nasib baik atau jelek. Semuanya adalah suatu proses. Syukur & terima keadaan yg terjadi saat ini, apa yg kelihatan baik hari ini belum tentu baik utk esok hari. Apa yg buruk hari ini belum tentu buruk utk esok hari.

Tetapi yg pasti Allah paling tahu yg terbaik buat kita. Bagian kt adalah : "Mengucap syukur dlm segala hal, sebab itulah yg dikehendaki Allah dlm hidup kita.

Jadilah bijaksana hari ini!!!

Menanamkan Kebahagiaan


Saya punya sahabat. Sy memanggilnya “Kang Hasan”.
Orangnya bersahaja. Ia punya “Kebiasaan” yg menurut saya sangat Langka.
Kalau beli sesuatu dr “Pedagang Kecil”, ia tdk pernah mau menawar, bahkan seringkali jika ada uang kembalian, ia tdk mau menerima dan sll diberikan kpd pedagangnya.

Pernah suatu saat kami naik mobilnya, mampir di SPBU. Kang Hasan berkata kpd Petugas SPBU: Tolong diisi Rp 95 ribu saja ya.
Sang Petugas merasa heran. Iapun balik bertanya : Kenapa tdk sekalian Rp 100 ribu saja Pak ?
Gak apa2, isi saja dgn Rp 95 rb, balas Kang Hasan.

Selesai diisi bensin, Kang Hasan berikan uang Rp 100 rb. Sang Petugas pun memberikan uang kembali Rp 5 ribu.
Kang Hasan berkata : Gak usah, ambil saja kembaliannya.

Sang Petugas SPBU seperti tdk percaya. Ia pun berucap : Alhamdulillah, Terima Kasih Pak. Seandainya semua orang seperti Bapak, tentu hidup kami tdk susah dgn Gaji Pas2an sbg Pegawai Kecil.
Saya tertegun dgn Perilaku Kang Hasan dan juga Petugas tsb.


Didlm perjalanan, sy bertanya kpd Sahabat saya tsb : “Sering melakukan hal spt itu ?

Kang Hasan menjawab : Ya Akhi, KITA TIDAK MUNGKIN BISA MENGIKUTI SEMUA AKHLAK RASULULLAH. Lakukanlah hal2 kecil yg bisa kita lakukan disekeliling kita, yg penting istiqomah (Konsisten)
Kita tdk akan Jatuh Miskin jika setiap mengisi Bensin kita bersedekah Rp 5 rb kpd mereka. Uang Rp 5 rb itupun tdk akan membuat dia kaya tapi yang jelas akan membuat Hatinya Bahagia.

Kang Hasan pun mengutip sebuah hadits, Bukankah Rasulullah bersabda :

ู…ู† ุฃูุถู„ ุงู„ุนู…ู„ ุฅุฏุฎุงู„ ุงู„ุณุฑูˆุฑ ุนู„ู‰ ุงู„ู…ุคู…ู† ุชู‚ุถูŠ ุนู†ู‡ ุฏูŠู†ุง ุชู‚ุถูŠ ู„ู‡ ุญุงุฌุฉ ุชู†ูุณ ู„ู‡ ูƒุฑุจุฉ

Diantara Amal Sholeh yg paling Afdhol adalah : Memberikan RASA BAHAGIA ke dlm hati orang2 yg beriman, Membantu MEMBAYARKAN HUTANGNYA, Memenuhi Keperluan orang lain, dan MENGHILANGKAN KESUSAHANNYA. [Shahih, Dari Ibnu Al Mukandar - HR. Ibnu Hibban)

KEMANA PERGINYA DO'A ?


Jika berharap uang, ternyata yang datang hutang....
Jika meminta kemudahan, yang hadir justru kesulitan....
Jika doakan kesehatan, yang hampiri penyakit....

Jangan kau tanya mengapa Allah tak kabulkan doa....
Jangan kau paksa kapan Allah ijabahkan doa..
Jangan kau heran mengapa Allah abaikan doa....

Tapi tanyakan seperti apa tubuhmu bicara....
Tanyakan seperti apa hatimu berkata....

Apa Subuhmu menjelang dhuha?....
Apa Dhuhurmu sisa waktu bisnis yg kau punya?....
Apa Ashar-Maghrib mu terlalu dekat waktunya?....
Apa Isya mu terlewat karena lelah yg ada....

Jangan salahkan Allah....
Jika kau kira bisa bebas berbuat dosa....
Lalu bisa putihkan dengan Haji & Umroh tiap tahun adanya....


Jangan salahkan Allah....
Jika ayat suci hanya kau pilih beberapa....

Surat Yusuf agar mendapatkan putera ganteng nan sholeh....
Surat Maryam agar memperoleh puteri nan cantik sholehah....
Surat Ar-Rahman agar berlimpah rejeki....
Surat Yaasin utk "meratapi" mayat...

Dan jangan salahkan Allah..
Jika ayat-ayatNya tak pernah kau baca ataupun diamalkan dalam kehidupan nyata....

Jika titah Allah hanya beban....
Jika urusan Allah hanya dagang....
Jangan harap kecintaanNya akan datang....

Duhai Allah....
Jagalah kami dari hal2 yg demikian...
Kami sadar bhw iman kami masih lemah..

Oleh krn itu satukan kami dalam ikatan cinta utk saling mengingatkan....saling menasehati dalam kebaikan...
Akan keberadaan dan kewajiban kami kepada-Mu.......

Ampuni dan Bimbing kami ya Allah.......

Bahagia itu bisa Berbagi....


Seorang Direktur di perusahaan swasta yg kaya-raya, punya segalanya, tp merasa hidupnya tdk bahagia.
Seorang tman lalu mengajak Direktur utk ikut kesebuah panti asuhan di Jakarta agar hatinya bahagia & tenteram. Sang direktur menurut.

Namun stelah selesai acara,hati Direktur msh blm bahagia.
Ia bergumam,"Kamu bohong, katanya kalau main kesini, hati bisa bahagia."

Diapun pulang, melangkah kearah mobilnya dgn lesu.Ttp baru saja kakinya melangkah ke dekat pintu keluar panti asuhan, tiba2 seorg anak perempuan kecil menarik tangannya.

"Oom mau pulang ya.."
"Iya," jwb sang direktur sambil trsenyum
"Oom..boleh gak Nanda minta sesuatu ke Oom?" Tanya anak kecil yg bernama Nanda itu.
"Boleh.."
"Tapi..saya takut gak boleh sma Oom."


Sang direktur tersenyum. Ia orang kaya, apa yg tdk bisa dibelinya?
Apalagi ut anak yatim piatu yg manis ini, pastilah permintaannya akan dipenuhi.
"Memangnya Nanda mau minta apa?" tanya sang direktur sambil memegang bahu Nanda.

"Oom..Nanda minta..Nanda pengen manggil Ayah ke Oom, boleh?"

Sang direktur kaget. Tenggorokannya trsa tersumbat. Sbh permintaan yg tdk pernah diduganya. Ternyata bukan boneka atau uang diminta Nanda, hanya sebh sebutan 'ayah'. Tnp terasa hatinya bergetar.

"Boleh.Nanda boleh panggil ayah keOm"
"Makasih..ayah. Kpn,ayah dtg lg? Nanda boleh minta lagi ke ayah?"

"Boleh, sayang, Nanda mau minta apa?"
"Nanda minta, kalo ayah dtg lg kesini, bawa foto ayah ya..Nanda mau simpan dikmr Nanda. Jd kalo Nanda kangen sama ayah, Nanda bs liat foto ayah"

Sang direktur mengangguk.dgn brlinang  air mata sang direktur memeluk Nanda & berkata, "besok ayah dtg lg kesini. akan bwa Foto ayah, & ayah akan sering kesini ketemu sama Nanda."

Hati sang direktur sangat BAHAGIA. Ya, ia bahagia skrg.

Ternyata bahagia itu bukan saat kita bisa memiliki segalanya, tapi saat kita bisa BERBAGI apa yg KITA MILIKI utk org lain, meski hanya sebuah ungkapan CINTA...:)

Gembok dan Anak Kunci


Apakah ada diantara Anda yang memiliki profesi seorang guru, dosen atau pengajar?..

Pada saat Anda menguji anak didik Anda dalam sebuah tes, saya yakin bahwa ketika Anda memberikan pertanyaan, Anda pastinya sudah memiliki jawabannya juga...

Tidak mungkin Anda memberikan soal kepada mereka sementara Anda sendiri tidak tahu jawaban dari soal yg Anda berikan tsb.

Hal yang sama berlaku pada sebuah pabrik pembuatan gembok. Mereka tidak hanya menciptakan gembok, tapi juga membuat kunci untuk setiap gembok tsb.


Bayangkan betapa konyolnya jika mereka hanya jual gembok tanpa anak kunci.

Dua analogi sederhana di atas kiranya memberikan pencerahan kepada kita bahwa hal yang sama Allah SWT lakukan dalam hidup kita.

Ketika Allah SWT mengijinkan sebuah persoalan, maka sesungguhnya Dia sdh punya jawaban untuk persoalan tsb. !

Allah SWT tidak pernah membiarkan kita mengalami persoalan yang tak terpecahkan atau masalah yg tidak ada jalan keluarnya. Allah SWT menyediakan kunci untuk setiap pergumulan hidup yang kita alami.

Allah SWT tidak hanya menyediakan jawaban atau kunci untuk setiap masalah yang kita alami, tetapi Dia juga bijak dalam mengukur kemampuan dan kapasitas kita dalam menanggung persoalan.

Allah SWT tidak akan pernah memberikan soal yang melebihi kemampuan kita utk menyelesaikannya.

Bukankah seorang guru tidak akan memberikan soal kelas VI untuk anak yang masih kelas 1 ?

Jika seorang guru saja bisa demikian bijak dalam menakar kemampuan kita, apalagi Allah SWT ?...

Melalui kebenaran ini kita diingatkan agar jangan sampai menjadi orang yang mudah mengeluh dan merasa persoalan yg kita alami sangat berat dan tak tertanggungkan.

Jangan juga kita menjadi orang yang mudah putus asa karena berpikir masalah kita tidak ada jalan keluarnya.

Sahabat... Ingatlah bahwa ada soal berarti ada jawaban,
ada gembok berarti ada kuncinya !

Ketika Allah SWT mengijinkan sebuah persoalan, Dia pasti sudah menyediakan kunci jawabannya.

Tatapan Penuh Cinta


Pernahkah anda menatap orang-orang terdekat anda saat ia sedang tidur?

Kalau belum, cobalah sekali saja menatap mereka saat sedang tidur.
Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling wajar dan paling jujur dari seseorang.

Seorang artis yang ketika di panggung begitu cantik dan gemerlap pun
bisa jadi akan tampak polos dan jauh berbeda jika ia sedang tidur.
Orang paling kejam di dunia pun jika ia sudah tidur tak akan tampak wajah bengisnya.

Perhatikanlah ayah anda saat beliau sedang tidur. Sadarilah, betapa badan yang dulu kekar dan gagah itu kini semakin tua dan ringkih, betapa rambut-rambut putih mulai menghiasi kepalanya, betapa kerut merut mulai terpahat di wajahnya. Orang inilah yang tiap hari bekerja keras untuk kesejahteraan kita, anak-anaknya. Orang inilah, rela melakukan apa saja asal perut kita kenyang dan pendidikan kita lancar.


Sekarang, beralihlah. Lihatlah ibu anda. Hmm...kulitnya mulai keriput dan tangan yang dulu halus membelai- belai tubuh bayi kita itu kini kasar karena tempaan hidup yang keras. Orang inilah yang tiap hari mengurus kebutuhan kita.
Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan mengomeli kita semata- mata karena rasa kasih dan sayang, dan sayangnya, itu sering kita salah artikan.

Cobalah menatap wajah orang-orang tercinta itu... Ayah, Ibu, Suami,
Istri, Kakak, Adik, Anak, Sahabat, Semuanya...

Rasakanlah sensasi yang timbul sesudahnya.
Rasakanlah energi cinta yang mengalir pelan-pelan saat menatap wajah
lugu yang terlelap itu.

Rasakanlah getaran cinta yang mengalir deras ketika mengingat betapa
banyaknya pengorbanan yang telah dilakukan orang-orang itu untuk
kebahagiaan kita.

Pengorbanan yang kadang tertutupi oleh kesalah pahaman kecil yang entah kenapa selau saja nampak besar.

Secara ajaib Tuhan mengatur agar pengorbanan itu bisa tampak lagi
melalui wajah-wajah jujur mereka saat sedang tidur.

Pengorbanan yang kadang melelahkan namun enggan mereka ungkapkan. Dan ekspresi wajah ketika tidur pun mengungkap segalanya.

Tanpa kata, tanpa suara dia berkata... "betapa lelahnya aku hari ini".
Dan penyebab lelah itu? Untuk siapa dia berlelah-lelah? Tak lain adalah kita.

Suami yang bekerja keras mencari nafkah, istri yang bekerja keras mengurus dan mendidik anak, juga rumah. Kakak, adik, anak, dan sahabat yang telah melewatkan hari-hari suka dan duka bersama kita.

Resapilah kenangan-kenangan manis dan pahit yang pernah terjadi dengan menatap wajah-wajah mereka. Rasakanlah betapa kebahagiaan dan keharuan seketika membuncah jika mengingat itu semua.

Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika esok hari mereka "orang-orang terkasih itu" tak lagi membuka matanya, selamanya ...

ALQUR'AN MENJAWAB


---KENAPA AKU DIUJI ?---

QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Ankabut : 2-3 "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:
'Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi ?
Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

KENAPA AKU TAK MENDAPAT APA YG AKU INGINKAN ?

QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Baqarah : 216
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu.
Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui


KENAPA UJIAN SEBERAT INI ?

QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Baqarah : 286
"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

KENAPA FRUSTASI ?

QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Imran : 139
"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang2 yg paling tinggi derajatnya, jika kamu orang2 yg beriman

BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA ?

QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Baqarah : 45
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sholat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk"
Tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah semata.

APA YANG AKU DAPAT ?

QURAN MENJAWAB :
Qs. At-Taubah : 111
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang2 mu'min, diri, harta mereka dengan memberikan jannah utk mereka"

KEPADA SIAPA AKU BERHARAP ?

QURAN MENJAWAB :
Qs. At-Taubah : 129
"Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya.
Hanya kepada-Nya aku bertawakkal.

AKU TAK SANGGUP !!

QURAN MENJAWAB :
Qs. Yusuf : 12
"Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yg kafir.

Nikmati Hidup & Syukuri


Ada dua orang pelancong asal Swiss yang melakukan pendakian di sebuah gunung. Saat pulang, mereka terpaksa menumpang sebuah mobil rombeng. Jalannya tersendat-sendat karena mesin tuanya.

Sepanjang jalan, pelancong pertama sibuk mencemaskan kondisi mobil. Ia terbekap rasa kuatir kalau mobil itu mogok di tengah jalan. Ia kuatir kalau bensinnya habis dan tidak ada pom bensin di sana.

Sementara, pelancong kedua tampak santai-santai saja. Ia begitu menikmati pemandangan indah bukit-bukit di negeri cokelat itu. Bukit-bukit yang pucuknya dihiasi salju putih. Beberapa kali ia mengabadikan keindahan itu dengan kamera pocketnya.

Setelah satu jam berlalu, akhirnya mobil uzur itu pun tiba di kota yang dituju. “Kok kamu sempat-sempatnya ambil gambar pemandangan itu? Apa kamu tidak cemas?,” tanya pelancong pertama.

“Apa yang perlu dicemaskan. Seandainya ada masalah, pasti ada jalan keluarnya. Aku suka dengan perjalanan tadi,” kata pelancong kedua.


Kisah tadi menolong kita untuk memahami bagaimana seringkali kekuatiran membuat kita kehilangan banyak hal yang berharga. Lebih buruknya lagi, seringkali kekuatiran itu tidak terbukti separah yang kita kuatirkan atau malah tidak terbukti sama sekali.

“Kekuatiran tidak akan menambah sejengkal pun panjang usia kita.”

Banyak orang hidup dalam kekuatiran dan cemas mengenai apa yang belum terjadi. Orang sering takut dan tidak tahu apa yang ia takuti. Akhirnya, orang yang seperti ini tidak akan menikmati kehidupan.

Kebahagiaan hidup hanya menjadi milik orang-orang yang mampu menikmatinya dengan penuh syukur.

JAM KEHIDUPAN hanya sekali berputar.Ada menit yg harus dilalui dengan MANIS, ada pula menit yang harus dilalui dengan PAHIT.

Jalanilah setiap DETIK dengan IMAN dan KASIH kepada ะ”llรฅั’  agar kita menjadi lebih BIJAKSANA dalam menjalaninya.

Menghargai Orang Lain


Dikisahkan, di sebuah pesta perpisahan sederhana pengunduran diri seorang direktur. Diadakan sebuah sesi acara penyampaian pesan, kesan, dan kritikan dari anak buah kepada mantan atasannya yang segera memasuki masa pensiun dari perusahaan tersebut.

Karena waktu yang terbatas, kesempatan tersebut dipersilahkan dinyatakan dalam bentuk tulisan. Diantara pujian dan kesan yang diberikan, dipilih dan dibingkai untuk diabadikan kemudian dibacakan di acara tersebut, yakni sebuah catatan dengan gaya tulisan coretan dari seorang office boy yang telah bekerja cukup lama di perusahaan itu.

Dia menulis semuanya dengan huruf kapital sebagai berikut :


"Yang terhormat Pak Direktur. Terima kasih karena Bapak telah mengucapkan kata "tolong", setiap kali Bapak memberi tugas yang sebenarnya adalah tanggung jawab saya.

Terima kasih Pak Direktur karena Bapak telah mengucapkan "maaf", saat Bapak menegur, mengingatkan dan berusaha memberitahu setiap kesalahan yang telah diperbuat karena Bapak ingin saya merubahnya menjadi kebaikan.

Terima kasih Pak Direktur karena Bapak selalu mengucapkan "terima kasih" kepada saya atas hal-hal kecil yang telah saya kerjakan untuk Bapak.

Terima kasih Pak Direktur atas semua penghargaan kepada orang kecil seperti saya sehingga saya bisa tetap bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan kepala tegak, tanpa merasa direndahkan dan dikecilkan. Dan sampai kapan pun bapak adalah Pak Direktur buat saya. Terima kasih sekali lagi. Semoga Tuhan meridhoi jalan dimanapun Pak Direktur berada. Amin."

Setelah sejenak keheningan menyelimuti ruangan itu, serentak tepuk tangan menggema memenuhi ruangan.

Diam-diam Pak Direktur mengusap genangan airmata di sudut mata tuanya, terharu mendengar ungkapan hati seorang office boy yang selama ini dengan setia melayani kebutuhan seluruh isi kantor.

Pak Direktur tidak pernah menyangka sama sekali bahwa sikap dan ucapan yang selama ini dilakukan, yang menurutnya begitu sederhana dan biasa-biasa saja, ternyata mampu memberi arti bagi orang kecil seperti si office boy tersebut.

Terpilihnya tulisan itu untuk diabadikan, karena seluruh isi kantor itu setuju dan sepakat bahwa keteladanan dan kepemimpinan Pak Direktur akan mereka teruskan sebagai budaya di perusahaan itu.

Pembaca Yang Budiman,Tiga kata "terimakasih, maaf, dan tolong" adalah kalimat pendek yang sangat sederhana tetapi mempunyai dampak yang positif. Namun mengapa kata-kata itu kadang sangat sulit kita ucapkan ?

Padahal secara tidak langsung kata2 tsb telah menunjukkan keberadaban dan kebesaran jiwa sosok manusia yang mengucapkannya. Apalagi diucapkan oleh seorang pemimpin kepada bawahannya.

Pemimpin bukan sekedar memerintah dan mengawasi, tetapi lebih pada sikap keteladanan lewat cara berpikir, ucapan, dan tindakan yang mampu membimbing, membina, dan mengembangkan yang dipimpinnya sehingga tercipta sinergi dalam mencapai tujuan bersama.

Tentu bagi siapapun kita perlu membiasakan mengucapkan kata-kata pendek seperti terima kasih, maaf, dan tolong dimana pun, kapan pun, dan dengan siapa pun kita berhubungan.

Dengan mampu menghargai orang lain minimal kita telah menghargai diri kita sendiri.

Diterimakah amal-2 kita yg lain, kalau kita melalaikan Sholat ?


“Maka, datanglah sesudah mereka pengganti (yang jelak) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui sesesatan. Kecuali orang-orang yang bertobat, beriman, dan beramal saleh.” (Maryam: 59-60).

Ibnu Abbas berkata, “Makna menyia-yiakan salat salat bukanlah meninggalkannya sama sekali, tetapi mengakhirkannya dari waktu yang seharusnya.”

Imam para tabi’in, Sa’id bin Musayyib berkata, “Maksudnya adalah orang itu tidak mengerjakan salat duhur sehingga datang waktu asar; tidak mengerjakan asar sehingga datang magrib; tidak salat magrib sampai datang isya; tidak salat isya sampai fajar menjelang; tidak salat subuh sampai matahari terbit. Barang siapa mati dalam keadaan terus-menerus melakukan hal ini dan tidak bertobat, Allah menjanjikan baginya Ghayy, yaitu lembah di neraka Jahanam yang sangat dalam dasarnya lagi sangat tidak enak rasanya.”


“Maka, kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lupa akan salatnya.” Al-Maa’uun: 4-5). Orang-orang lupa adalah orang-orang yang lalai dan meremehkan salat.

Sa’ad bin Abi Waqqash berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah saw. tentang orang-orang yang lupa akan salatnya. Beliau menjawab, yaitu mengakhirkan waktunya.”

Mereka disebut orang-orang yang salat. Namun, ketika mereka meremehkan dan mengakhirkannya dari waktu yang seharusnya, mereka diancam dengan Wail, azab yang berat. Ada juga yang mengatakan bahwa Wail adalah sebuah lembah di neraka Jahanam, jika gunung-gunung yang ada dimasukkan ke sana niscaya akan meleleh semuanya karena sangat panasnya. Itulah tempat bagi orang-orang yang meremehkan salat dan mengakhirkannya dari waktunya. Kecuali, orang-orang yang bertobat kepada Allah Taala dan menyesal atas kelalaiannya.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (Al-Munafiqun: 9).

Para mufasir menjelaskan, “Maksud mengingat Allah dalam ayat ini adalah salat lima waktu. Maka, barang siapa disibukkan oleh harta perniagaannya, kehidupan dunianya, sawah ladangnya, dan anak-anaknya dari mengerjakan salat pada waktunya, maka ia termasuk orang-orang yang merugi.”

Rasulullah saw. bersabda yang artinya, “Amal yang pertama kali dihisab padahari kiamat dari seorang hamba adalah salatnya. Jika salatnya baik maka telah sukses dan beruntunglah ia, sebaliknya, jika rusak, sungguh telah gagal dan merugilah ia.” (HR Tirmizi dan yang lain dari Abu Hurairah. Ia berkata, “Hasan Gharib.”)

“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan ‘Laa ilaaha illallah’ (Tiada yang berhak diibadahi selain Allah) dan mengerjakan salat serta membayar zakat. Jika mereka telah memenuhinya, maka darah dan hartanya aku lindungi kecuali dengan haknya. Adapun hisabnya maka itu kepada Allah.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dan, “Barang siapa menjaganya maka ia akan memiliki cahaya, bukti, dan keselamatan pada hari kiamat nanti. Sedang yang tidak menjaganya, maka tidak akan memiliki cahaya, bukti, dan keselamatan pada hari itu. Pada hari itu ia akan dikumpulkan bersama Firaun, Qarun, Haman, dan ubay bin Khalaf.” (HR Ahmad).

Sebagian ulama berkata, “Hanyasanya orang yang meninggalkan salat dikumpulkan dengan empat orang itu karena ia telah menyibukkan diri dengan harta, kekuasaan, pangkat/jabatan, dan perniagaannya dari salat. Jika ia disibukkan dengan hartanya, ia akan dikumpulkan bersama Qarun. Jika ia disibukkan dengan kekuasaannya, ia akan dikumpulkan dengan Firaun. Jika ia disibukkan dengan pangkat/jabatan, ia akan dikumpulkan bersama Haman. Dan, jika ia disibukkan dengan perniagaannya akan dikumpulkan bersama Ubay bin Khalaf, seorang pedagang yang kafir di Mekah saat itu.”

Mu’adz bin Jabal meriwayatkan, Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa meninggalkan salat wajib dengan sengaja, telah lepas darinya jaminan dari Allah Azza wa Jalla.” (HR Ahmad).

Umar bin Khattab berkata, “Sesungguhnya tidak ada tempat dalam Islam bagi yang menyia-nyiakan salat.” Umar bin Khattab meriwayatkan, telah datang seseorang kepada Rasulullah saw. dan bertanya, “Wahai Rasulullah, amal dalam Islam apakah yang paling dicintai oleh Allah Taala?” Beliau menjawab, “Salat pada waktunya. Barang siapa meninggalkannya, sungguh ia tidak lagi memiliki agama lagi, dan salat itu tiangnya agama.”

Kala Umar terluka karena tusukan, seseorang mengatakan, “Anda tetap ingin mengerjakan salat, wahai Amirul Mukminin?” “Ya, dan sungguh tidak ada tempat dalam Islam bagi yang menyia-nyiakan salat,” jawabnya. Lalu, ia pun mengerjakan salat, meski dari lukanya mengalir darah yang cukup banyak.

Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa berjumpa dengan Allah dalam keadaan menyia-nyiakan salat, Dia tidak akan mempedulikan satu kebaikan pun darinya.”

Ibnu Hazm berkata, “Tidak ada dosa yang lebih besar sesudah syirik, selain mengakhirkan salat dari waktunya dan membunuh seorang mukmin bukan dengan haknya.”

Aun bin Abdullah berkata, “Apabila seorang hamba dimasukkan ke dalam kuburnya, ia akan ditanya tentang salat sebagai sesuatu yang pertama kali ditanyakan. Jika baik barulah amal-amalnya yang lain dilihat. Sebaliknya, jika tidak, tidak ada satu amalan pun yang dilihat (dianggap tidak baik semuanya).”

Rasulullah saw. bersabda, “Apabila seorang hamba mengerjakan salat di awal waktu, salat itu –ia memiliki cahaya– akan naik ke langit sehingga sampai ke Arsy, lalu memohonkan ampunan bagi orang yang telah mengerjakannya, begitu seterusnya sampai hari kiamat. Salat itu berkata, ‘Semoga Allah menjagamu sebagaimana kamu telah menjagaku.’ Dan, apabila seorang hamba mengerjakan salat bukan pada waktunya, salat itu–ia memiliki kegelapan–akan naik ke langit. Sesampainya di sana ia akan dilipat seperti dilipatnya kain yang usang, lalu dipukulkan ke wajah orang yang telah mengerjakannya. Salat itu berkata, ‘Semoga Allah menyia-nyiakanmu sebagaimana kamu telah menyia-nyiakanku’.”

Rasulullah saw. bersabda, “Ada tiga orang yang salatnya tidak diterima oleh Allah: seseorang yang memimpin suatu kaum padahal kaum itu membencinya; seseorang yang mengerjakan salat ketika telah lewat waktunya; dan seseorang yang memperbudak orang yang memerdekakan diri.” (HR Abu Dawud dari Abdullah bin Amru bin Ash).

Beliau saw. juga bersabda, Barang siapa menjamak dua salat tanpa ada uzur, sungguh ia telah memasuki pintu terbesar di antara pintu-pintu dosa besar.”

Dalam sebuah hadis yang lain disebutkan, “Sesungguhnya orang yang selalu menjaga salat wajib niscaya akan dikaruniai oleh Allah SWT dengan lima karamah:ditepis darinya kesempitan hidup, dijauhkan ia dari azab kubur, diterimakan kepadanya cacatan amalnya dengan tangan kanan, ia akan melewati shirath seperti kilat yang menyambar, dan akan masuk surga tanpa hisab.

Sebaliknya, orang yang menyia-nyiakannya niscaya akan dihukum oleh Allah dengan empat belas (14) hukuman: lima di dunia, tiga ketika mati, tiga di alam kubur, dan tiga lagi ketika keluar dari kubur.

Kelima hukuman di dunia adalah barakah dicabut dari hidupnya, tanda sebagai orang saleh dihapus dari wajahnya, semua amalan yang dikerjakannya tidak akan diberi pahala oleh Allah, doanya tidak akan diangkat ke langit, dan dia tidak akan mendapat bagian dari doanya orang-orang saleh.

Hukuman yang menimpanya ketika mati adalah dia akan mati dalam kehinaan, dalam kelaparan, dan dalam kehausan. Meskipun ia diberi minum air seluruh lautan dunia, semua itu tidak mampu menghilangkan dahaganya.

Hukuman yang menimpanya dikubur adalah kuburnya menyempit sehingga tulang-tulangnya remuk tak karuan, dinyalakan di sana api yang membara siang-malam, dan ia dihidangkan kepada seekor ular yang bernama As-Suja al-Aqra. Kedua bola matanya dari api, kuku-kukunya dari besi, dan panjang tiap kuku itu sejauh perjalanan satu hari. Ular itu terus-menerus melukai si mayit sambil berkata, ‘Akulah As-Suja al-Aqra!’ Seruannya bagaikan gemuruh halilintar, ‘Aku diperintah oleh Rabku untuk memukulmu atas kelakuanmu yang menunda-nunda salat subuh sampai terbit matahari, juga atas salat zuhur yang kau tunda-tunda sampai masuk waktu asar, juga atas asar yang kau tunda-tunda sampai magrib, juga atas magrib yang kau tunda-tunda sampai isya, dan atas isya yang kau tunda-tunda sampai subuh.’ Setiap kali ular itu memukulnya, ia terjerembab ke bumi selama 70 hasta.

Demikian keadaannya sampai datangnya hari kiamat nanti. Adapun hukuman yang menimpanya sekeluarnya dari kubur pada hari kiamat adalah hisab yang berat, kemurkaan Rab, dan masuk ke neraka.”

Dikisahkan, seseorang dari kalangan salaf turut menguburkan saudara perempuannya yang mati. Tanpa ia sadari sebuah kantong berisi harta yang ia bawa jatuh dan turut terkubur. Begitu pula dengan mereka yang hadir, tidak satu pun menyadarinya. Sepulang darinya, barula ia sadar. Maka, ia kembali ke makam dan ketika semua orang telah pulang ke tempat masing-masing ia bongkar kembali makam saudaranya itu. Dan ia pun terkejut begitu melihat api yang menyala-nyala dari dalam makam. Serta merta ia kembalikan tanah galian, dan pulang sambil bercucuran air mata. Mendapati ibunya, ia bertanya, “Duhai Ibunda, gerangan apakah yang telah dilakukan oleh saudara perempuanku?”

“Mengapa kau menanyakan,anakku?” ibunya balik bertanya. Ia pun menjawab, “Bunda, sungguh aku melihat kuburnya dipenuhi kobaran api.” Lalu, ibunya menangis dan berkata, “Wahaianakku, dulu saudara perempuanmu terbiasa meremehkan dan mengakhirkan salat dari waktunya.”

Ini adalah keadaan mereka yang mengakhirkan salat dari waktunya. Lalu, bagaimana dengan mereka yang tidak mengerjakannya ?

Marilah kita memohon pertolongan kepada Allah agar kita selalu dapat menjaga salat pada waktunya. Sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Maha Mulia.
 
Copyright © 2013 Insfirasi Wanita
Design by FBTemplates | BTT