Semua itu ibu kita lalui dengan rasa ikhlas dan sabar, walau dalam balutan rasa lemah yang bertambah-tambah (wahnan ‘alaa wahnin). Namun sampai detik ini, ibu kita tidak pernah meminta balas jasa tersebut kepada kita. Subhanalloh.
Alloh Subhanahu wa Ta’alaa berfirman dalam surah Luqman (31) ayat 14,
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ ﴿14﴾
Pada surah Luqman ini, Alloh Subhanahu wa Ta’alaa berfirman, “Dan Kami perintahkan kepada manusia (untuk berbuat baik) kepada kedua orang ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah.”
Alloh Subhanahu wa Ta’alaa memerintahkan kepada kita semua untuk berbuat baik kepada orangtua kita. Salah satu yang menjadi sebab adalah karena Ibu kita mengandung kita dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, wahnan ‘alaa wahnin.
Menurut Imam Ibnu Katsir, Imam Ath-Thabari menjelaskan dalam kitab tafsirnya bahwa dari Mujahid berkata, “Yang dimaksud dengan wahnan ‘alaa wahnin adalah dalam keadaan penuh penderitaan saat mengandung sang anak.” Sedangkan Qatadah berkata, “dalam keadaan kepayahan di atas kepayahan“. ‘Atha’ al-Khurasani berkata, “Maksudnya adalah, Kelemahan di atas kelemahan“.
Bayangkan sahabat, kita saja ketika mendapat satu kepayahan terkadang sudah mengeluh. Bergumam kenapa saya diberi kesusahan ini. Akan tetapi ibu kita dengan tegar, ikhlas, sabar dan kuat menjalani ini semua demi kita sang anak, tanpa mengeluh. Padahal ibu kita berada dalam kepayahan yang bertambah, kepayahan diatas kepayahan.
JIKA Photo/Tulisan ini menyentuhmu dan mengingatkan pada jasa Bunda, maka Doakan beliau dengan
doa :
اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَ
“Alloohummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa”.
Artinya :
“Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan Ibu Bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil”.
Mudah2an Sahabat yg cinta kita pd orangtua tidak mengabaikan pesan ini.
Posting Komentar